03~

9.6K 536 15
                                    

"Keindahan hidup tidak ditentukan oleh seberapa bahagianya dirimu tetapi oleh seberapa bahagianya orang lain karena kehidupanmu."

~•~•~•
***

🌼🌼🌼


Brakk....

"kau mendahuluiku memeluknya Alex." ujar Dhani saat melihat Alex memasuki mobil dan duduk disampingnya.

Alex terkekeh mendengar perkataan Dhani.
"salahmu sendiri kenapa tidak memeluknya, kau tau dia sangat mirip denganmu, aku jadi merasa melihatmu saat masih sekolah." jawab Alex sembari terkekeh geli.

Dhani berdecak sebal dan langsung menyuruh supir untuk menjalankan mobilnya pulang, dia dari tadi menunggu Alex di mobil dan malah melihat Alex yang memeluk serta mencium anaknya itu, dia sedikit tidak terima dengan kejadian itu.

🌼🌼🌼

Jerry yang melihat Darren mimisan itu sedikit risau, dia kemudian memilih untuk beranjak mengikuti motor Darren dari belakang.

pemuda itu terus mengikuti Darren hingga apartemennya, dan baru ia sadari jika Darren seapartemen dengannya, hanya beda lantai saja.

Jerry mengikuti Darren diam-diam dia semakin mempercepat langkahnya ketika melihat Darren berjalan semakin pelan.

Pemuda itu kemudian berdiri agak jauh dibelakang Darren yang sedang memasukkan password apartemennya.

Jerry tersentak dan langsung berlari menangkap tubuh Darren yang akan jatuh menyentuh ubin.
dia langsung menggendong tubuh Darren ala bridal style dan melangkah memasuki apartemen darren.

Jerry melangkahkan kakinya menuju kamar dan langsung merebahkan tubuh Darren dia menyentuh dahi darren yang ternyata sangat panas.

dia kemudian beranjak keluar dari kamar dan pergi menuju dapur guna mengambil baskom dan juga sebuah kain, beruntung apartemen Darren sangat mirip dengan miliknya, jadi ia sedikit terbiasa.

Setelah mengambil apa saja yang dibutuhkannya, Jerry kembali melangkah memasuki kamar Darren.
dia kemudian membuka lemari pakaian darren dan mengambil kaos, dia akan mengganti seragam atas milik Darren karena terkena darah pemuda itu.

setelah mengganti baju darren Jerry juga tak lupa mengobati luka Darren yang ada di wajah pemuda itu, setelah selesai merawat darren dan mengompresnya, Jerry bangkit menuju kamar mandi dan membersihkan diri serta mengobati lukanya.

.
.
.


Darren mengerjapkan matanya perlahan, dia merasakan adanya kain yang menempel di dahinya.
dia mengingat ingat, dirinya kelelahan dan sedang membuka pintu apartemennya dan kemudian semua gelap.

Dan sekarang dia berada diatas kasurnya, dia menatap jam yang ada diatas nakas.
sudah pukul 8 malam, dan dia tidak tau siapa yang merawatnya ini, bahkan seragam sekolahnya juga sudah berganti menjadi kaos putih polos.

Ditengah kebingungannya Darren mendengar suara pintu kamarnya yang dibuka dari luar, kemudian disusul seorang pemuda yang memasuki kamarnya sembari membawa segelas air.

"Jerry, lu ngapain disini?" tanya Darren yang sedikit bingung, pasalnya dia sama sekali tidak melihat keberadaan Jerry setelah mereka diboyong dadakan oleh polisi.

𝐇𝐞'𝐬 𝐏𝐫𝐚𝐝𝐢𝐩𝐭𝐚? [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang