06~

7.9K 399 3
                                    

"To believe in something and not live it is dishonest."

~•~•~•
°°°

🌼🌼🌼

Tok...tok..tok

"samlekomm, Jerr... Wong ganteng teko ki lohh!"

Darren yang sedang menonton tv sembari menyemil berdecak sebal mendengar teriakan teman-teman Jerry.

"rame banget temen lu anjirr." ujar Darren sembari melangkahkan kakinya menuju pintu.

sedangkan Jerry hanya terkekeh pelan, dia baru ingat jika teman-temannya sedikit tak tau aturan.

dia jadi membayangkan bagaimana frustasinya Darren nanti saat melihat mereka bercanda meramaikan apartemennya.

Jerry mengetahui jika Darren menyukai suasana tenang dan sepi, itu sebabnya Darren tak pernah memperbolehkan teman-temannya bermain disini.

Cklek....

Darren membuka pintu dan langsung berhadapan dengan 3 orang pemuda sebayanya.

Sontak ketiga pemuda itu terkejut melihat bukan Jerry yang membukakan pintu, melainkan Darren murid cakrawala.

"lu ngapain disini? lu kagak ngapa-ngapa in Jerry kan?" tanya seorang pemuda yang ternyata bernama Iqbal itu, dia menatap penampilan darren yang terlihat santai, seperti berada di rumah sendiri.

"kalian mau ketemu Jerry kan, masuk." ujar Darren kemudian berbalik melangkahkan kakinya menuju ruang tamu melanjutkan menonton tv.

Iqbal dan kedua temannya segera melepas sepatu mereka dan kemudian melangkahkan kakinya, mata salah satu ketiga pemuda itu sontak melotot saat melihat Jerry sedang memasak dan tersenyum kepadanya.

"lahh cukk, lu serumah sama sicurut ini? Sejak kapan anjrr?" tanya Beni, pemuda yang memiliki kulit eksotis itu.

Darren mendengus tak suka ketika dia dipanggil sicurut, emang dia tikus gitu,batin Darren kesal.
sedangkan Jerry terkekeh menanggapi pertanyaan salah satu temannya itu.

"gw emang tinggal bareng dia anjirr, udah lama." jawab Jerry sembari membuka kulkas dan mengambil beberapa kaleng minuman soda.

Iqbal yang mendengar itu terkejut, otaknya langsung berpikir keras.
dia melihat Jerry yang meyiapkan makanan dan Darren yang memeluk toples keripik sembari menonton tv.
sisi negative otak Iqbal langsung mode on, darren Jerry tinggal serumah.. Hah... Jangan-jangan Mereka.

Iqbal segera menggelengkan kepalanya ribut.
tak mungkin jika Jerry belok, pikir Iqbal yang berusaha mengenyahkan pikiran negatifnya.

"gw sama Jerry gak maho bangsat!" sentak Darren sembari melototkan matanya kepada Iqbal.

ia cukup bisa membaca mimik wajah Iqbal yang terlihat menerka sesuatu.

Sontak Jerry langsung menoleh kepada darren dan juga Iqbal, jadi dari tadi Iqbal menunjukkan wajah terkejut berlebihan karena berpikir bahwa dia dan darren memiliki hubungan spesial.

"kita berdua cuma temenan cok, gk lebih anjir." ujar Jerry sembari menyuguhkan minuman dan juga masakannya, dia kemudian mendudukkan dirinya disamping Darren.

𝐇𝐞'𝐬 𝐏𝐫𝐚𝐝𝐢𝐩𝐭𝐚? [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang