BAB 1 [Mereka Datang]

548 49 3
                                    

Senin pagi, 05

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senin pagi, 05.00 WIB.

Rafli duduk di meja belajarnya dengan setelan kampusnya yang sangat rapi. Padahal pagi ini kelas mulai jam 8. Sembari menunggu, Rafli memilih menghabiskan waktunya dengan membaca Alkitab. Lelaki ini bisa dibilang cukup religius. Ya, selain pintar, ia juga taat agama.

Ketika sedang fokus membaca, tiba- tiba terdengar teriakan sang ibu.

"Akh!"

Rafli terperanjat dan tanpa pikir panjang, segera berlari ke sumber suara yaitu dapur.

"Ibu!" teriaknya saat mendapati sang ibu tergeletak tak sadarkan diri di lantai dapur. Dengan tergopoh-gopoh, ia menggendong tubuh ibunya menuju ke kamar.

Sekitar 15 menit, barulah sang ibu terbangun dengan kedua mata merah dan keringat dingin bercucuran.

"ibu kenapa? kenapa bisa pingsan?" tanya Rafli penuh rasa cemas.

Dengan tubuh gemetar, ibunya menjawab, "Mereka datang. Mereka datang" sontak Rafli kebingungan.

"Siapa yang datang, bu? Sekarang baru jam 5 subuh" sang ibu menggeleng ribut.

"Panggil pastor Leo, panggil!" sang ibu berkata dengan panik sembari mengguncang tubuh Rafli, masih dengan tubuh bergetar dan keringat yang mengucur.

Sebenarnya Rafli enggan tapi karena didesak, akhirnya ia terpaksa menelpon pastor Leo.

Saat pastor Leo datang, ia langsung masuk ke kamar itu dan menyuruh Rafli untuk menunggu di luar.

Singkatnya, 30 menit berlalu. Pastor keluar dari kamar sang ibu. Pastor pun menjelaskan apa yang telah terjadi.

"Eva merasa diikuti oleh sesosok makhluk hitam besar. Tapi saya tidak merasakan apapun di sini. Besar kemungkinan ibumu hanya halusinasi biasa" jelas pastor Leo.

Rafli hanya menganggguk. Sebelum pamit, pastor memberikan sebuah bungkusan putih.

"Simpan ini dibawah kasur ibumu untuk jaga-jaga" Ujar si pastor.

"Semoga Tuhas melindungi kita semua" setelah berucap demikian, pastor Leo pamit pergi.

Rafli masuk ke kamar ibunya dan menaruh bungkusan itu sesuai instruksi pastor Leo. Entahlah, tapi Rafli hanya menjalankan perintah.

Ibu Rafli yang bernama Eva itu masih gemetar ketakutan.

"Pastor Leo bilang ibu gak apa-apa kok. Rumah kita juga aman, jadi ibu gak usah takut lagi" Rafli mengusap pelan rambut ibunya.

Akhir-akhir ini, Eva memang sering bertingkah aneh. Kadang berteriak sendiri, menangis, meraung, atau tertawa. Rafli tidak menyangkut pautkan itu dengan hal mistis, mungkin ibunya sedang stress.

Tidak terasa jam sudah menunjukan pukul 7 pagi.

Eva juga sudah tertidur pulas. Tanpa membangunkan sang ibu, Raflli pergi ke kampus mengunakan sepeda motornya. Namun sebelum tancap gas, Rafli mendapat pesan dari salah satu sahabatnya.

(✔)IBLIS [Nct Dream ft Guanlin] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang