BAB 2 [Terkepung]

211 38 3
                                    

Mobil putih mengkilap milik Celvin berhenti di depan rumah Rafli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil putih mengkilap milik Celvin berhenti di depan rumah Rafli. Mereka berdelapan emang langsung tancap gas saat Rafli bilang ada yang aneh dengan ibunya.

Semua turun dari mobil dan bergegas masuk ke rumah kecuali Marko. Dia berdiri terdiam memerhatikan sekeliling rumah Rafli.

"Ya, Tuhan" gumamnya pelan.

Sesampainya di dalam rumah, mereka tidak menemukan Eva dimanapun. Raflik sontak panik.

"Ibu! Ibu dimana?" teriak Rafli.

Mereka berlari menyusuri tiap ruangan di rumahnya, sibuk mencari-cari dimana Eva berada.

Marko yang tadi di luar pun menyusul masuk. Ia reflek mual karena mencium bau amis dan bau bangkai bercampur jadi satu.

Sementata itu, Rafli dan yang lain tidak menemukan Eva. Mereka kembali ke ruang tengah.

"Marko"

Mereka menghampiri Marko yang seperti terhuyung. Kakinya lemas sekali, dia seperti tidak sanggup berlama lama di sini.

"Kenapa, Ko?" tanya Haidar cemas.

"Kalian gak cium bau busuk?" Marko justru balik bertanya.

Mereka semua jadi sibuk mengendus tubuh mereka dan sekitar.

"Gak ada bau apa-apa, Mar" jawab Gema.

Di tengah itu, Rafli masih cemas dan tidak peduli dengan bau yang Marko sebut. Entah dimana ibunya sekarang. Melihat Rafli yang khawatir, Marko bertanya.

"Ibu lu mana, Raf?"

Rafli menggeleng pasrah, "gak ada di rumah ini."

Marko mulai memperhatikan dan menelisik sekitar. Setelah mendapatkan sebuah dorongan, ia mendadak berlari ke sebuah ruangan yang merupakan kamar Eva.

Ternyata dari sinilah asal bau yang sangat busuk dan menyengat itu, tapi tetap saja yang lain tidak bisa menciumnya walaupun mereka ada di ruangan yang sama.

Hanya Marko.

Sebenarnya kamar ini sudah diperiksa berkali-kali, dan sama seperti sekarang.

Eva tidak ada.

"Gak ada, Ki" Ucap Juan.

Lelaki bermata elang itu terdiam sebentar. Pundangnya terasa berat.

"Marko?" panggil Rafli.

"Semuanya diam. Jangan ada yang bersuara" titah Marko.

"Kenap-"

"Diam" Juan mengurungkan niatnya untuk bertanya setelah kena sentak begitu.

Suasana mendadak hening. Marko menyatukan tangannya seperti ingin berdo'a.

"Dengan nama Tuhan, atas perlindungan Tuhan. Kembalikan semua yang bukan milikmu"

(✔)IBLIS [Nct Dream ft Guanlin] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang