BAB 10 [Nenek Tua]

179 28 11
                                    

Setelah situasi dan kondisi mulai membaik, Juan, Jerome, Noah, dan Haidar, izin ingin pergi ke rooftop untuk merokok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah situasi dan kondisi mulai membaik, Juan, Jerome, Noah, dan Haidar, izin ingin pergi ke rooftop untuk merokok. Di kamar tidak boleh merokok memang.

Sembari menghisap batang beracun itu, mereka sedikit berbincang-bincang ringan.

"gua masih heran. Kok gua bisa nekat ya buat pergi ke sini" kata Haidar membuka obrolan.

"gua juga heran. Padahal kan kalian tau, gua mageran banget" sahut Noah.

Juan tampak terdiam sejenak, "kalau gua sih, karena gamau kehilangan kalian"

Mendengar itu, yang lain jadi menatap Juan dengan tatapan bertanya-tanya.

"dari dulu gua selalu diremehin orang rumah. Gua dibilang penakut, gak guna, dan gak ada yang bakal mau temenan sama gua. Makanya gua dari kecil selalu pesimis" Juan melanjutkan ceritanya seiring hisapan dan hembusan asap rokok.

"pas masuk perkuliahan, gua ketemu kalian dan pertemanan kita hangat banget. Makanya gua gamau kehilangan kalian. Biarin gua ikut trip ini asalkan bareng bareng"

So sweet sekali, Jerome sampai mencolek dagu Juan guna menggodanya.

"ah, lucu banget, dek" ujar Jerome

"serius, anjing" kesal Juan.

Noah tertawa kecil.

"Keluarga kita banyak yang rusak, tapi untungnya kita bisa saling support"

"Tapi Celvin anak cemara, lho" Sahut Juan.

"Tapi fisik sama mental dia lemah" Timpal Haidar.

Benar juga. Celvin orangnya gampang sakit-sakitan, penakut parah, dan punya gangguan kecemasan.

"Harusnya yang kita heranin tuh, kenapa Celvin mau ikut perjalanan ini. Mana pede banget lagi anaknya" Ucapan Jerome diangguki yang lain.

"Tapi Gema juga cemara tuh. Orang tuanya kaya, harmonis, rukun, dia juga ga lemah dari segi apapun" Ujar Noah antusias.

"Iya ya, berarti Gema ada yang paling sempurna di antara kita semua" Mereka berempat tertawa ringan.

Obrolan cowo jam 3 pagi.

***

Jam menunjukkan pukul 5 pagi waktu setempat.

Marko dan yang lain brifing sebentar. Rencananya mereka akan berangkat menuju lokasi, jam 6 nanti. Beli sarapan di luar saja, karena sarapan di hotel ini baru bisa disajikan paling cepat pukul 8.

"oke, sekarang kita beres-beres, abis itu check out, ya" kata sang leader dan diangguki yang lain.

Supaya cepat, mereka mandi di kamar masing-masing.

Selesai beres-beres, mereka langsung turun ke lobby lantai satu. Dapat dilihat wajah kusam Haidar karena harus meningglkan rokoknya yang baru habis 4 batang itu di kamar hotel.

(✔)IBLIS [Nct Dream ft Guanlin] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang