***
" Mengapa kamu menyukai muffin? "
Pertanyaan yang selalu membuatku memikirkan tentang filosofi kehidupanku.
Aku selalu menyukai membuat roti dan kue sejak pertama kali melihat ibuku membuatnya.
Aku jatuh cinta dengan semua prosesnya.
Aku menyukai semua perjalanan yang harus dilewati.
Dan aku memahami sebuah hal.
Bahwa hidup sama dengan membuat roti dan kue.
Butuh berbagai campuran, dengan takaran yang tepat agar mendapatkan hasil yang baik.
Dan meskipun begitu,
Kita tidak akan pernah tahu apakah adonan yang sudah kita buat bisa berhasil atau malah gagal.
Hidup bagaikan adonan kue.
Kita mencampurkan bahan-bahan yang sudah diukur.
Namun setelah masuk ke dalam oven.
Itu waktu ketika kita membiarkan Sang Pencipta untuk bekerja.
Membentuk kita yang saat ini.
Kembali kepada pertanyaan, mengapa aku menyukai muffin ketika kebanyakan orang seumuranku akan mengatakan mereka menyukai cupcake.
Alasannya cukup panjang.
Muffin memiliki jenis adonan yang lebih padat dengan isian yang lebih beragam dibandingkan cupcake.
Muffin juga punya waktu pembuatan yang lebih singkat dibandingkan cupcake. Dan jenis kue ini biasanya tidak ditambahkan berbagai macam topping karena sudah memiliki isian yang bermacam-macam.
Muffin sangat mewakili diriku.
Mungkin dari luar, orang tidak melihatku sebagai seseorang dengan tampilan menarik. Aku hampir tidak pernah mendengar satu kata pujian pun tentang diriku secara fisik. Semua memujiku karena sifatku.
Dan itulah yang menjadikanku sebuah muffin.
Walaupun dari luar aku tidak punya banyak hal menarik yang bisa dilihat orang,
Namun aku mempunyai banyak isian dalam diriku yang menjadikanku memiliki rasa unik.
Sudah cukup untuk memberikanku semangat dalam menjalani keseharianku.
Karena akhirnya aku bisa berdamai dengan diriku sendiri.
Mengatakan bahwa aku tidak perlu memaksakan apa yang tidak bisa kuubah.
Aku hanya perlu mengisi apa yang masih kosong.
Aku hanya perlu menjadi adonan kue yang bisa dinikmati orang sebagai awal.
Dan tidak menjadi penutup dalam sebuah kisah.
Karena aku rasa,
Aku tidak ingin kenanganku berakhir.
Sekalipun semua cerita harus berakhir, kue akan selesai dipanggang dan roti akan habis dimakan.
Chocolate muffin akan selalu menjadi cinta pertama dan terakhirku.
Yang menemaniku melewati semua keresahan dalam hidupku.
Dan mengingatkanku bahwa aku berharga, lebih dalam dari apa yang orang lihat dariku secara sekilas.
Hidup tidak akan bahagia jika kita tidak membiarkan rasa manis menghiasi kehidupan kita. Jadi sepadat apapun adonan kue itu, beri ruang bagi manisnya cokelat untuk mengisi kekosongan rongga. Menjadikannya
The (un)perfect perfect chocolate muffin
***
Halo semua!
Terima kasih sudah mampir :D
Ini adalah buku pertama dan keseluruhan serial ini akan mempunyai 12 judul buku dengan tokoh utama yang tidak saling terkait dalam ceritanya namun ada dalam satu dunia yang sama.
Aku tidak menjanjikan akan update setiap hari, namun kuusahakan ada 1 bab baru setiap minggu.
Semoga kalian akan menyukainya ya!
Sampai bertemu di bab selanjutnya ;)
Oh ya, tolong tinggalkan jejak sebagai bentuk apresiasi, terima kasih :3
KAMU SEDANG MEMBACA
GARNET
JugendliteraturBuku Pertama || Seri Batu Bulan ❤️🖤❤️ MULAI : 03/12/2023 SELESAI : ❤️🖤❤️ Garnet Jullian, gadis 16 tahun yang selalu menikmati kehidupannya sebagai seorang murid dan calon pewaris toko roti sederhana milik keluarga, untuk pertama kalinya merasakan...