1.5 || dia dan ibunya

3 1 0
                                    

20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20.58
Senin

***

Mendengar perkataan Kiara membuat Garnet langsung terdiam. Dia tidak berani mengiyakan. Pasalnya, ini pertama kalinya dia menyinggung hal yang menjadi tabu untuk dibicarakan, meskipun sang ibu tidak pernah mengucapkan secara langsung.

" Maaf mah, aku gak bermaksud, " ujar Garnet setelah kesunyian yang panjang.

" Kamu beneran mau tahu? "

Garnet menggelengkan kepalanya. Dia takut membawa topik ini. Bisa saja ibunya punya pengalaman buruk bersama sang ayah. Dan dia tidak mau melukai perasaan Kiara.

Sementara Kiara, ibu satu anak itu, menghela napas panjang. Dia termangu untuk begitu lama. Entah berapa lama. Garnet menelan ludah. Keringat dingin hampir keluar dari pori-pori kulitnya.

" Sepertinya emang udah waktunya kamu tahu. "

" Kalau mama gak nyaman-- "

" Kamu udah besar Gar. Mama juga gak mungkin sembunyiin kenyataan ini dari kamu. "

Jeda panjang kembali menyelimuti. Kiara mengumpulkan segala keberanian untuk menceritakan hal seberat ini. Permasalahan yang dia simpan sendirian, tanpa pernah dibagikan, kecuali keluarga terdekatnya. Rahasia keluarga yang berusaha dia simpan.

Namun, mau sampai kapan? Dia sadar, cepat atau lambat, Garnet akan tahu, sedikit saja tentang ayahnya. Dan Kiara tidak mau putrinya mengetahui sesuatu tentang keluarganya dari orang lain, sekalipun bukan kebenarannya.

Kiara sudah menduga, hari seperti ini akan tiba. Salah satu hari terberat baginya. Membuka luka lama yang tidak pernah benar-benar disembuhkan oleh sang waktu. Mungkin dia sudah bisa tersenyum. Tapi tidak berarti, hatinya sama seperti dulu.

***

Kiara adalah seorang wanita muda yang punya banyak impian. Salah satu mimpi terbesarnya sejak dia masih duduk di bangku sekolah adalah mempunyai toko rotinya sendiri. Dia ingin menyalurkan kesukaannya dalam membuat roti, kue dan pastry kepada banyak orang. Dan dia tahu, membuka toko miliknya sendiri adalah jalan terbaik.

Karena itu, dia selalu berusaha keras untuk meraih mimpinya. Dia belajar untuk mendapat beasiswa sehingga uang yang diberikan orang tuanya untuk bersekolah dapat dia tabung sebagai modal. Dia bahkan rela melakukan dua pekerjaan sampingan sekaligus demi menambah pundi-pundi tabungannya.

Meskipun tampaknya kehidupan sekolahnya terlihat sempurna, namun tidak dengan hal asmara. Kiara terlalu sibuk mengurusi impian sampai tidak pernah berpacaran. Sewaktu rata-rata temannya telah memiliki pacar, Kiara masih menikmati belajar dan kerja kerasnya.

Hingga suatu hari, dia bertemu seorang lelaki di tempatnya bekerja. Mereka bukan rekan kerja. Benar-benar dua orang asing yang dipertemukan oleh semesta.

GARNETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang