Seorang gadis baru saja keluar dari sebuah cafe sambil membawa dua kantong plastik. Kakinya melangkah menuju ke tempat di mana motornya terparkir. Kepalanya menengadah, menatap langit yang sudah berubah menjadi gelap. Embusan angin terasa dingin menerpa kulit gadis itu.
“Ah, sepertinya malam ini bakalan turun hujan lagi,” katanya bermonolog. Segera mungkin dia menaiki motor dan menyalakan mesinnya. Baru saja dia hendak menancap gas, sebuah suara dari belakangnya terdengar ditelinga.
“Kamu baru mau pulang, Kira? Aku pikir udah jalan dari tadi.”
Shakira atau biasa dipanggil Kira, tersenyum sopan menatap atasannya yang tak lain pemilik cafe tempatnya bekerja. “Iya, Mas Radit, ini baru mau pulang.”
“Bawa mantel, kan? Kayaknya bakalan turun hujan lagi,” tanya Radit menatap ke langit.
“Iya, bawa kok, Mas.”
Radit mengangguk, lalu memberikan sebuah bingkisan ke Shakira. “Ini ambil, bonus buat kamu.”
Shakira terlihat ragu saat menerima bingkisan itu. Meskipun begitu, dia tersenyum ramah pada atasannya. “Terima kasih, Mas Radit. Kalau begitu Kira pulang dulu, ya.” Radit hanya mengangguk dan tersenyum.
Motor Shakira melaju dengan kecepatan sedang di tengah ramainya jalan raya. Padahal malam ini jelas terlihat akan turun hujan, tapi tidak membuat jalanan menjadi sepi. Ah, mungkin karena sekarang malam minggu. Pikirnya.
Shakira menghentikan motornya saat tidak sengaja melihat seseorang yang berdiam diri di pinggir jembatan. Terlihat dimatanya kalau orang tersebut seperti hendak mengakhiri hidupnya. Shakira tidak akan membiarkan itu. Apalagi jembatan itu terlihat sangat sepi, hanya ada orang tersebut.
“Hei! Jangan lakukan itu.” Shakira mencekal pergelangan tangan pemuda itu. “Kamu masih muda, masa depan masih panjang. Masalah nggak akan selesai kalau kamu kayak gini,” lanjutnya sambil menunjuk ke arah sungai.
Kening pemuda itu mengerut. Tidak paham dengan maksud dari Shakira. Terlebih lagi, dari mana dan siapa gadis di depannya ini. Rasanya dia pernah bertemu, tapi di mana?
“Hei, aku bicara padamu. Aku nggak tahu masalah apa yang sedang kamu hadapi, tapi jangan sampai kamu berpikir untuk mengakhiri hidupmu.” Shakira masih mencoba membantu menyadarkan pemuda itu.
Seketika suara tawa nyaring terdengar. Raut wajah Shakira tampak kebingungan. Apa yang membuat pemuda itu tertawa sampai menitikkan air mata?
Ia menyeka air matanya dan menghentikan tawa. Lalu, menatap Shakira. Sekarang dia paham betul apa maksud dari ucapan gadis di depannya.“Aku nggak seperti yang kamu pikirkan,” katanya sambil menyentil dahi Shakira hingga membuat suara ringisan terdengar.
“Terus, apa kamu nggak lihat kalau sungai itu dangkal? Nggak mungkin bagi seseorang untuk bunuh diri di sungai yang dangkal ini ‘kan?”
Shakira menoleh ke arah sungai, kemudian menutup mulutnya. Dia merasa malu karena sudah menuduh orang asing. “Jadi, kamu bukan bermaksud untuk mengakhiri hidup?”
Anggukan kepala dari pemuda itu semakin membuat Shakira merasa malu. Dia mengutuk dirinya sendiri karena sudah ikut campur orang lain, bahkan sampai menuduhnya. Ya, sepertinya Shakira memang harus mengubah kebiasaannya.
“Kalau begitu, aku minta maaf karena udah nuduh kamu. Aku pergi dulu,”
Sebuah tangan kekar mencekal pergelangan Shakira, membuat gadis itu menghentikan langkah kakinya.
“Tunggu dulu, apa kita pernah ketemu? Aku merasa kayak nggak asing sama kamu.”Dengan cepat Shakira menggelengkan kepalanya berulang kali. “Nggak, aku nggak kenal kamu. Maaf aku pergi dulu.”
Pemuda itu tertawa sambil melihat kepergian Shakira. Merasa lucu dengan apa yang barusan terjadi padanya.
Dirinya memang sedang merasa kalut karena baru saja putus cinta. Jadi, dia memutuskan untuk mencari angin segar agar bisa menjernihkan pikiran. Tidak terbesit dalam dirinya untuk mengakhiri hidup.
Lagi pula, mengakhiri hidup hanya karena diputuskan adalah tindakan yang konyol. Dia memang sakit hati, tapi bukan berarti hidupnya harus berhenti hanya karena cinta. Bukankah setiap kisah ada masanya?
Dan lagi, gadis mana yang akan menolak pesona dari seorang Aldino Kalandra? Sepertinya tidak ada.
“Lucu. Aku harap, secepatnya kita akan ketemu lagi.”
★ To Be Continue ★
20 Juli 2024
Temanmeja🌙

KAMU SEDANG MEMBACA
Shakira Anak Pertama [END]
Teen FictionTerlahir sebagai anak pertama itu berat, ya? Itulah pertanyaan yang selalu muncul dalam benak Shakira Adiba. Siswi pintar dari SMA Rajawali itu harus menjadi tulang punggung keluarganya setelah Sang ayah pergi meninggalkan sejumlah utang, sementara...