2.1

147 32 17
                                    



.𖥔 ݁ ˖ִ ࣪⚝₊ ⊹˚



Pagi-pagi kalo anak sekolahan pasti paling enak habis mandi sarapan sama yang anget-anget, tapi ini beda nih.

Masayu malah mengawali paginya dengan sarapan bubur kacang hijau dicampur es krim,  agak lain emang.

Pembantu rumah yang menyiapkan sarapannya aja heran, kok ada ya modelan Masayu gitu.
Masayu nya sih gak ada masalah, dia malah menikmati banget hidungnya memerah setelah menyuap bubur kacang hijaunya. Yah, reaksi normal pada Masayu ketika cuaca dingin malah makan yang dingin juga.

Di tengah kegiatan sarapannya, tiba-tiba ponselnya berdenting. Awalnya sih Masayu bodoamat, dia kira salah satu temannya mengirim pesan supaya cepat datang ke sekolah sebab piket. Tapi ya sudah lah, sekali-kali kan dia telat piket.

Namun, tak selang lama dari denting itu, layar ponsel Masayu berubah jadi wallpaper panggilan. Dan nama yang muncul sangat di luar nalar.

'Jericho'

Hampir saja tersedak, Masayu buru-buru meraih ponselnya.

"Kenapa ya kak?"Tanyanya.

"Mau berangkat kapan?"

"Loh, emang ada apa kok nanya gitu?" Tanya Masayu lagi.

"Keluar dulu coba,"

Masayu menengok, ia mengintip dari balik jendela dan melotot terkejut kala menemukan seorang Jericho Kahf Handoyono sedang bersandar pada motornya yang terparkir di depan rumah Masayu.

"Sekarang?"

Masayu kelabakan, ia mengisyaratkan Jericho untuk menunggu dan dibalas anggukan oleh si cowok.

Panggilan dimatikan, Masayu lari-larian dari kamar ke ruang lainnya. Memeriksa penampilannya, sampai kelupaan pakai dasi.
Kembali lagi ke kamar mengambil dasi.

"Tenang dulu, Non." Tutur asisten rumahnya.

"Gak bisa, Mbak. Oh iya, itu sarapanku simpenin lagi dikulkas ya, nanti siang ku makan lagi." Titah Masayu.

"Iya, Non. Hati-hati di jalan."

"Iya, Mbak. Duluan ya," Pamit Masayu.

Keluar dari rumah, Masayu disambut oleh Jericho yang sudah siap dan terlihat cowok itu sibuk dengan ponselnya.

"Kok tiba-tiba nyamperin mau berangkat bareng, kak?" Tanya Masayu.

Jericho menyimpan ponselnya, dia menyelipkan rambut Masayu yang tergerai di depan wajah ke belakang telinga. Aduh, masih pagi loh.

"Kemarin lo cerita kalo sumpek naik angkot tiap pagi, udah ngetemnya lama sama bikin boncos uang saku kan. Ya udah, gue ngide aja nyamperin lo hari ini, niatnya selanjutnya juga gitu." Jelasnya.

"Lo mau nebengin gue ke sekolah terus kak?" Tanya Masayu.

"Kalo lo gak keberatan,"

"Enggak lah, ya kali." Kekeh Masayu.

Jericho senyum tipis, dia nyodorin helm lain ke Masayu. Masayu nerima itu terus masang helmnya ke dia sendiri.
Jericho bukain panjatan motornya, lalu Masayu tinggal naik.

𝐬𝐞𝐧𝐭𝐢𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐝'é𝐭é ft. 00-01lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang