2.6

95 17 1
                                    


.𖥔 ݁ ˖ִ ࣪⚝₊ ⊹˚


"Sekian materi yang telah saya sampaikan, semoga dari banyak les yang kalian jalani selama di sini bisa bermanfaat dan sukses ujiannya."

"Terimakasih, Ssaem."

Riuh memenuhi ruangan, yah les diakhiri lebih awal karena gurunya bilang mau ulangan gak boleh terlalu stres. Tadinya cuma dikasih ringkasan materi sama latihan soal doang, ya udah.

Karena les selesai, Cemara membereskan barangnya di atas meja.

"Langsung balik 'kan, Ra?" Tanya Kaleo.

Cemara menoleh, ia menemukan Kaleo sudah menenteng tas di punggungnya bersiap pulang.

"Iya, kamu juga?" Tanya Cemara.

Kaleo mengangguk,
"Bareng ke depan yuk!" Ajaknya.

"Yuk!"

Cemara menenteng ranselnya, ia bangkit kemudian mengekori Kaleo keluar dari gedung les.
Mereka kemudian berhenti di koridor gedung,

"Udah ngabarin mamah lo?" Tanya Kaleo.

Cemara mengangguk,
"Udah tadi, sebelum keluar ruangan." Ujarnya.

"Ooo, oke deh."

Hening kemudian, yah apa yang diharapkan dari Kaleo yang cuek dan Cemara yang pemalu. Pasti krik-krik.

Cukup lama keduanya berdiri di depan gedung les, menunggu jemputan masing-masing. Tiba-tiba seonggok manusia dengan supra bapaknya muncul.
Helmnya dibuka, oalah si kak Raynar.

"Loh, Cemara?"

Cemara senyum tipis menanggapi reaksi Raynar, Raynar turun dari motornya menghampiri dua bocah yang menunggu jemputan di depan gedung les.

"Belum dijemput?" Tanyanya.

"Iya Kak, nunggu bunda ini." Jelasnya.

Raynar manggut-manggut,
"Ya udah, yok Le kita balik!" Ajak Raynar.

Tiba-tiba ponsel Cemara berdering, Raynar dan Kaleo sudah bersiap menaiki motornya.

"Halo, bun"

"Aduh, Cemara halo, halo nak?"

"Kenapa bun?" Tanya Cemara.

"Gini sayang, bunda harus benerin sesuatu di TU. Jadi, belum bisa jemput tepat waktu. Kalo kamu mau nunggu lama dikit bunda bisa jemput, tapi nanti keburu gak ya?"

"Anu, bunda, Cemara biar pulang sendiri aja. Bunda selesaiin dulu kerjaan bunda, Cemara gapapa kok." Ujar Cemara.

"Oh gitu, ya udah bunda tutup dulu ya sayang. Maaf juga gak bisa jemput kamu. Babay, bunda sayang Cemara."

"Cemara juga sayang bunda," Balas Cemara.

Cemara mematikan ponselnya, kemudian menunduk. Haduh gimana ini, bundanya gak bisa jemput. Sekarang Cemara harus pulang gimana?

𝐬𝐞𝐧𝐭𝐢𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐝'é𝐭é ft. 00-01lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang