"Orang yang memfitnah orang lain berarti menunjukkan kelemahan diri sendiri kepada orang lain."
#puputmput159
Sekuat tenaga aisyah membersihkan diri memang takkan bisa mengubahnya, kecuali memang harus mandi dan memakai baju yang baru lagi. Aisyah hanya menangis dan menangis sepanjang membersihkan diri, ntahlah dosa apa yang telah ia lakukan di masa lalu. Sampai ia mendapatkan ujian yang begitu kejam sepert ini.
Tok
Tok
Tok
Suara kamar mandi di ketuk dari luar, membuat aisyah meredakan sedikit tangisannya dan membersihkan diri untuk sekedar terlihat baik baik saja. Setelah itu ia membuka pintu kamar mandi, ntah siapa yang mengetuknya aisyah pun tidak tau.
Ceklek
"Keadaan lo gimana aisyah?"Tanya seorang pria ketika aisyah membuka pintu.
"Baik"jawabnya singkat.
"Syukurlah, maaf gue gabisa nolongin lu tadi. Karena jujur saja gue takut, karena kan secara bapaknya si cucunguk itu donatur di sini, jadi takut di keluarin gue dari kampus"ujarnya.
"Iya gapapa gue ngerti ko"jawab aisyah pasrah.
"Terus gimana lu mau masuk kelas? Keadaan lu aja kaya gini"ucap pria itu yang iba melihat keadaan aisyah.
"Ntahlah gue gak tau"singkatnya lagi.
"Yaudah tunggu di sini dulu. Gue pergi sebentar"katanya buru buru pergi meninggalkan aisyah.
Aisyah menghela nafas kasar dan kembali ke dalam kamar mandi, ia menyikat kembali gamisnya berharap bisa di perbaiki, namun tetap saja hasilnya nihil.
Ntah bagaimana ceritanya, aisyah sekarang sudah di kerumuni para guru-guru dan mahasiswa. Mereka berhamburan keluar menghampiri aisyah, karena tadi mereka mendengar keributan. Jadi jiwa kevo mereka pun keluar.
"Tuh bener kan pak, apa saya bilang, aisyah itu munafik. So alim, so suci. Pakaiannya sebagai tanda agar dia di sangka orang baik, padahal aslinya tukang zina"ujar pedas hanin sahabat dekat aisyah.
Aisyah menggeleng dan membulatkan mata mendengar ucapan pedas hanin. Membuka mulutnya lebar dan tidak percaya sang sahabat tega memitnahnya. Ntah kejadian apa yang membuat hanin dengan tega memfitnah aisyah, padahal hanin sudah di anggap seperti adik sendiri. Tapi ntahlah aisyah sudah tidak mampu berkata kata dan hanya menangis saja.
"Bener tuh pak. Keluarin aja aisyah dari kampus ini, bikin nama kampus tercoreng aja loh aisyah"tambah sella.
Mereka mulai berbisik bisik membicarakan aisyah dan menanyakan kejadian apa yang telah terjadi. Hanya sebagian orang yang tau dan mereka malah menyebarkan begitu saja. Jadi sudah jelas mereka berbisik bisik dan memberikan komentar buruk terhadap aisyah. Bahkan sekarang aisyah di lempari dengan kertas dan batu kerikil kecil.
*Huh Dasar Perempuan Tukang Zina, Gak Pantes Lo Hidup Di Dunia Ini. Mati Aja Sekalian!*
*Dasar Pezina.*
*Busuk*
*Munafik*
Begitulah ucapan para mahasiswa yang melempari aisyah dengan kertas dan batu kerikil. Bahkan aisyah sudah memiliki luka di berbagai wajahnya sekarang, tetapi seakan mereka tidak peduli dengan itu.
Aisyah hanya mampu menangis serta sudah tidak punya tenaga untuk sekedar membela diri, sedangkan seorang pria tadi hanya menundukkan kepala karena takut.
"Sudah sudah, lebih baik kalian sekarang pergi ke kelas. Biarkan urusan ini akan pihak kampus selesaikan, kalian pokus kembali belajar dan bubar"titah wali kelas aisyah.
Mereka meninggalkan aisyah termasuk kedua sahabatnya dan sella and the geng. Sambil sekali kali mereka melemparkan kertas dan batu kerikil itu lagi. Ntah bagaimana mereka mendapatkan batu kerikil itu serta kertasnya, karena tiba tiba ada saja.
*Dasar Wanita Munafik. Lebih Baik Mati Aja Loh Aisyah*ucap terakhir seorang perempuan sebelum mereka semua ke kelas.
Aisyah tak menanggapi itu dan hanya pasrah mengikuti wali kelasnya untuk mengantarkan ia keruangan kepala sekolah kampus yang aisyah tempati.
"Duduk aisyah"titah sang kepala sekolah setelah aisyah memasuki ruangannya.
Aisyah menganggukan kepala dan duduk. Di dalam ruangan, ada beberapa guru dan wali kelas yang menemani aisyah. Karena kepala sekolah juga nanti akan meminta persetujuan guru lainnya juga.
#Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan ya gak? Sebagaimana telah Allah jelaskan dalam surah Al Baqarah ayat 191"sungguh lisan itu jauh lebih tajam dari pada pedang, dan fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan".
Terkadang kita terlalu cepat menilai seseorang. Pernahkan kalian berpikir terlebih dahulu sebelum menilai sesuatu terhadap orang lain? Pernahkah kalian berpikir terlebih dahulu dengan ucapan atau sikap kita yang menyakitkan? Pernahkah kalian merasakan terlebih dahulu orang yang kamu anggap buruk? Rugi sebenarnya kalau kita selalu berpikiran buruk terhadap orang lain dan selalu menjelek-jelekkannya. Jaga lisan mulai sekarang dengan baik agar tidak ada yang tersakiti dengan lisanmu. Ingat lisan lebih tajam daripada pedang!
Barakallahu Fiik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ujian Aisyah[End]
Teen Fiction📌 FOLLOW SEBELUM BACA📌 Menceritakan tentang sosok wanita yang di uji dengan jalan hijrahnya, di usir dari rumah hanya keinginannya yang tidak seberapa, hingga berakhir ujian itu datang silih berganti menghampiri. Wanita itu bernama Aisyah Hana Sal...