Hanya membutuhkan waktu setengah jam mereka sudah sampai di rumah sakit. Gus fathi segera keluar mengendong aisyah dan buru buru berjalan memanggil suster. Suster yang kebetulan ada di tempat, segera membawa brankar dan aisyah di letakkan pelan pelan di sana.
Mereka tengah sibuk tanpa menghiraukan sekitar, karena kesehatan aisyah yang utama. ketika sudah sampai di UGD, gus fathi di larang masuk karena sudah peraturan yang ada di rumah sakit ini.
"Maaf pak, bapak di larang masuk"ujar salah satu suster.
"Tapi sus, saya ingin melihat keadaan istri saya"jawabnya yang tak tenang.
"Maaf pak, tapi sudah prosedur rumah sakit ini. Bapak tidak boleh masuk, dan silahkan tunggu di depan"ujarnya yang menutup pintu.
Gus fathi berjalan kesana kemari tidak tenang dengan keadaan aisyah di dalam. Keluarga menyusul dan menanyakan keadaan aisyah.
"Bagaimana nak keadaan aisyah?"Tanya ayah aisyah.
"Aisyah masih di periksa yah"ujarnya yang masih berjalan kesana kemari di depan pintu.
"Hiks---Hiks---Aisyah kenapa yah. Kenapa dia tidak cerita, kalau dia sakit"ujarnya yang sedari tadi tidak berhenti menangis.
"Sudah bun, tenangkan diri kita. Oh iya fathi kabarkan keluargamu yang di pesantren, mereka belum tau tentang ini"titahnya dan gus fathi segera menelpon memberi kabar sekarang.
Menit berlalu begitu cepat, sudah setengah jam aisyah di periksa tapi belum ada tanda tanda dokter keluar. Mereka semakin khawatir dengan keadaan aisyah, dan pikiran buruk sudah ada di dalam pikiran mereka masing masing. Hingga beberapa menit dokter pun keluar.
"Dokter bagaimana keadaan anak saya."
"Dokter bagaimana keadaan istri saya."
"Dokter bagaimana keadaan adik saya."
Tanya cecar mereka yang baru saja dokter keluar dari dalam. Dokter itu memijat pelipisnya karena di cecar berbagai pertanyaan yang sama. Ayah aisyah yang melihat sang dokter pusing, menghentikan aksi mereka bertiga.
"Kalian diam dulu, dokter baru saja keluar. Kalian sudah mencecar banyak pertanyaan"ucap kesal ayah aisyah.
Walaupun mereka khawatir, tapi tetap saja cara mereka salah. Harusnya mereka bertanya satu satu. Dan sang dokter hanya tersenyum tipis mendengar ucapan ayah aisyah. Sang bunda, abang aisyah, serta gus fathi tiba tiba terdiam.
"Tidak apa apa pak, saya paham mereka pasti khawatir dengan keadaan anak bapak sekarang"ujar dokter itu sambil tersenyum tipis.
"Maafkan kesalahan kami dok. Kami khawatir dengan kondisi anak saya"maafnya dan dokter menganggukan kepala.
"Terus bagaimana keadaan istri saya dok?"Tanya gus fathi yang sudah ingin tau keadaan sang istri.
Dokter tiba tiba bereaksi yang membuat mereka berempat di sana menyeritkan dahinya. Sang dokter menghela nafas sebentar dan memulai membuka obrolannya.
"Apa dari kalian, belum ada yang tau tentang hal ini?"Tanya dokter.
"Tau apa dok?"Tanya bunda aisyah, karena memang mereka tidak tau tentang hal apapun mengenai aisyah. Begitu pun dengan gus fathi sang suami.
"Sudah saya duga. Jadi begini pak bu, saya harap kalian tenangkan diri, sebelum saya mengatakannya"ujar dokter.
"Ada apa sebenarnya dok? Jangan membuat kami tambah khawatir"ujarnya yang sudah tidak sabar mendengar hasil pemeriksaan aisyah.
"Sesuai pemeriksaan yang kami lakukan. anak bapak di diagnosa mempunyai penyakit leukimia kronis, mungkin kalian tidak sadar dengan gejala gejalanya. Tapi saya menangkap dari kalian yang tidak tau tentang hal ini berarti pasien menutup tentang penyakitnya"jelas sang dokter.
Deg
Jantung mereka seakan berhenti berdetak ketika mendengar penjelasan dokter. Bunda aisyah ambruk di lantai dan menangis meraung sejadi jadinya. Sedangkan gus fathi merasakan sakit sepertj di hantam ribuan paku. Sakit rasanya mendengar keadaan sang istri sekarang. Kenapa aisyah menyembunyikan penyakitnya selama ini?
Gus fathi sudah tidak bisa berkata kata, lidahnya seakan kelu untuk berbicara. Ayah aisyah sedang menenangkan istrinya dan membawanya ke dalam pelukan. Ayah aisyah merasakan rasa sakit ketika mendengar ucapan sang dokter mengenai putrinya, begitupun dengan abang aisyah yang tak jauh berbeda kondisinya.
Mereka tidak ada yang memulai pembicaraan dan sedari tadi hanya diam. Dokter yang mengerti keadaan mereka memberikan semangat, dan mereka harus bisa bangkit demi aisyah. Mungkin ada alasan aisyah menyembunyikan tentang penyakitnya.
"Saya tau kalian syok mendengar hal ini. Tapi kalian harus bisa bangkit demi keadaan anak kalian, anak kalian yang lebih membutuhkan semangat kalian sekarang. Mungkin ada alasan dia menyembunyikan penyakitnya. Untuk lebih jelasnya silahkan salah satu datang ke ruangan saya, saya tunggu kedatangannya"ujarnya yang pergi meninggalkan mereka berempat.
Ayah aisyah bangun memapah sang istri untuk duduk di salah satu bangku. Mereka masih saling diam memikirkan keadaan aisyah sekarang, bahkan bunda aisyah pun masih menangis sedari tadi. Sehingga kedatangan keluarga Al Muftar dan orang tua gus fathi menyadarkan mereka.
"Bagaimana keadaan aisyah sekarang nak?"Tanya umi hajar.
Mereka masih saling diam tidak berniat menjawab pertanyaan mereka. Umi hajar menatap heran, karena tidak ada jawaban dari mereka. Sehingga bunda aisyah bangun dan berlari memeluk umi hajar.
"Hiks---Hiks---Hiks Umi"tangis pecah bunda aisyah.
"Eh---kenapa kamu menangis nak. Bagaimana keadaan aisyah?"Tanyanya lagi yang mengusap lembut punggung bunda aisyah.
"Hiks---Hiks---Aisyah----Aisyah di dignosa mempunyai penyakit leukimia kronis mi"lirihnya yang masih belum kuat menerima kenyataan sekarang.
Deg
Umi Hajar, Kiyai Muftar, Gus Bagas dan Umma Fatim syok mendengarnya. Seketika mereka membisu di tempat. Mereka tidak menyangka aisyah mempunyai penyakit berbahaya seperti itu, selama ini mereka tidak pernah tau keadaan aisyah, yang mereka lihat keadaan aisyah baik baik saja.
"Hiks---Hiks---selama ini aisyah menyembunyikan penyakitnya dari kita semua, aisyah----"
Bruk
Bunda aisyah seketika ambruk dan jatuh pingsan. Ayah aisyah segera menangkap badan sang istri dan membawa duduk kembali di bangku dengan pelan pelan. Mereka panik melihat kondisi bunda aisyah, dan bunda aisyah di periksa salah satu suster dan harus di rawat karena mengalami syok berat.
Keadaan sedang tidak memungkinkan, mereka sedang memikirkan kondisi aisyah dan sang bunda. Aisyah masih di dalam UGD, sedangkan bunda aisyah di ruang perawatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ujian Aisyah[End]
Novela Juvenil📌 FOLLOW SEBELUM BACA📌 Ketika hati ingin hijrah, tetapi keluarga malah menentang. Bagaimana rasanya? Perjalanan hijrah yang Aisyah lewati, banyak melalui rintangan dan ujian. Akankah Aisyah mampu untuk melewati ujiannya? Lantas bagaimana kelanjut...