Setelah satu jam lamanya, gus fathi akhirnya keluar dari gedung utama. Rapat sudah selesai dan telah di sepakati oleh pihak yang lain. Ia berjalan untuk kembali ke rumah dan aganya sebentar lagi adzan magrib akan berkumandang.
Selama perjalanan, gus fathi malah teringat dengan ucapan beberapa saatnya bersama aisyah waktu itu. Yang mana itu berhasil membuat hatinya berdebar debar dan terlihat gus fathi tersenyum tipis. Saking tipisnya mungkin mereka tidak akan melihat, karena hanya orang yang istimewa saja yang bisa melihat senyuman gus fathi.
Ketika sedang memikirkan hal itu. Tidak terasa ia pun sampai di rumah, dan tak lupa ia pun mengucapkan salamnya.
"Assalamualaikum"salamnya
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"jawab sang bunda yang kebetulan sedang ada di ruang tamu. Dan gus fathi pun menyalami tangan sang bunda dengan takzim.
"Sudah pulang bang?"
"Sudah bunda, oh iya bund aisyah mana?"Tanyanya.
"Aisyah kayanya di kamar"ujar sang bunda.
"Yasudah bund, abang ke kamar dulu ya"ujarnya dan sang bunda menganggukan kepalanya.
Gus fathi berjalan ke kamar yang mana ketika ia ingin membuka pintu, ternyata pintu itu di kunci oleh aisyah di dalam sana.
Tok
Tok
Tok"Assalamualaikum dek"panggilnya.
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, sebentar mas"ujar aisyah
Ceklek
"Mas sudah pulang?"Tanya aisyah yang langsung menyalami tangan sang suami
"Sudah kamu lagi ngapain?"Tanya gus fathi
"Gak ngapa ngapain si mas, cuma tadi adek lagi beresin baju aja"ujarnya.
"Yasudah mas mau mandi dulu, tolong siapkan baju mas."
"Iya mas."
Gus fathi masuk ke dalam kamar mandi. Sedangkan aisyah sedang menyiapkan pakaiannya, setelah beberapa menit, gus fathi pun selesai dengan ritulanya.
Ceklek
"Adek ambil air wudhu, sebentar lagi adzan"katanya
"Iya mas."
Aisyah pun masuk ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Sedangkan gus fathi memakai pakaiannya terlebih dahulu, Ketika sudah selesai. Ia langsung menghamparkan sejadah untuk shalat magrib berjamaah.
Tak lama kemudian, aisyah keluar dari kamar mandi, dan adzan pun berkumandang. Ketika menunggu beberapa menit adzan selesai, mereka berdua shalat berjamaah.
Sekitar 10 menit, mereka berdua akhirnya selesai dengan shalatnya. Yang tak lupa mereka berdua berdoa bersama dan ada sesi saling mencium, dimana aisyah mencium tangan gus fathi dengan takzim, dan gus fathi mencium kening aisyah.
Tatapan mata aisyah yang teduh mampu menghangatkan gus fathi, hingga tatapan itu tidak di sadari oleh mereka yang telah terhanyut dengan keadaan. Ntah bisikan dari mana, gus fathi tiba tiba mendekat ke aisyah yang mana jarak antara mereka sekarang semakin dekat. Dan bisa saling mendengar detak jantung masing masing. Ketika hendak mendekatkan bibir ke bibir lainnya, tiba tiba suara ketukan membuyarkan mereka.
Tok
Tok
"Bang"teriak ning putri.
Bluss
Pipi mereka berdua bersemu merah ketika menyadari hal itu. Segera aisyah menundukan kepala dan gus fathi memalingkan wajahnya.
"Hmm mas bukain pintu dulu dek"ujar yang gugup dan segera berjalan tanpa menghiraukan jawaban aisyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ujian Aisyah[End]
Fiksi Remaja📌 FOLLOW SEBELUM BACA📌 Ketika hati ingin hijrah, tetapi keluarga malah menentang. Bagaimana rasanya? Perjalanan hijrah yang Aisyah lewati, banyak melalui rintangan dan ujian. Akankah Aisyah mampu untuk melewati ujiannya? Lantas bagaimana kelanjut...