Sam melangkahkan kedua kakinya menghampiri kekasihnya yang jatuh terduduk dengan wajah shock
Ia tak mempedulikan pecahan pecahan barang di lantai yang mungkin saja melukai telapak kakinya
dengan hati-hati ia menarik tubuh Anna dengan lembut ke dalam dekapannya , mencoba menenangkan gadisnya yang mulai menangis tersedu"Sssstttt,its okey aku disini "
Ia menghapus air mata Anna dengan kedua ibu jarinyaDibawanya Anna masuk ke kamar.
Kondisi kamar itu sama parahnya bahkan baju baju Anna berhamburan di lantai dengan keadaan tersobek-sobek
Tempat tidur Anna penuh dengan sayatan , bantal guling dan selimut entah berada dimana
Untungnya tempat tidur itu masih berdiri
Mereka berdua duduk di tempat ituTanpa merubah posisinya yang mendekap Anna,Sam mengeluarkan ponsel hitam tipis dari saku celana jeans yang ia pakai
menekan beberapa tombol lalu menempelkan ponsel itu di telinganya"Cepat kemari,bawa beberapa guardian"
Lalu menutupnya tanpa mengucapkan perpisahan ,terima kasih atau kata kata lain"Apa tulisan tadi benar benar darah?"
Anna akhirnya bisa menemukan suaranya
Tulisan merah darah yang tertempel di dinding putihnya lah yang membuat Anna sangat shockSam hanya mengangguk
"Dia pasti benar benar membenciku"
Anna tersenyum getir,membayangkan ada orang yang mau melukai dirinya sendiri hanya untuk mengancamnya orang itu pasti benar-benar mendendam padanya"Jangan takut,aku tak akan membiarkan siapapun menyakitimu"
Kata Sam lembut membuat ketakutan Anna menguap"Sudah ku bilang kau seharusnya mengajaku tadi"
Suara yang sangat Anna kenal membuatnya mendongak.Will sudah berdiri di depan kamar Anna menampilkan wajah penuh kemenangan namun sedetik kemudiann ia mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan dan ekspresinya berubah"Yaampun siapa yang menghancurkan apartementmu Anna"
"Aaaawww"
Satu pukulan keras melayang di kepalanya membuatnya menganduh kesakitan dan ia tau siapa yang melakukan itu"Jika mereka tau siapa yang menghancurkan ini ,Sam tidak akan menyuruhmu kemari .bodoh"
Alice sudah melihat tulisan darah di dinding dan ia tau jika mereka dipanggil kemari untuk menyelidiki siapa yang meneror Anna terutama Will yang indra penciumannya telah terlatih di bidang militer
"Penciumanmu kan lebih tajam Sam ,kenapa kau menyuruhku?"
Will bertanya dengan wajah polos"Aaaawww- kenapa kau selalu memukul kepalaku sih?
Lagi lagi kepalanya mendapat pukulan keras dari Alice"Karna otakmu tak berjalan, Sam kan sedang bersama matenya mana mungkin ia bisa fokus menyelidiki bau mahluk lain jika bau tubuh Anna memenuhi indra penciumannya "
"Mana kutau aku kan belum punya mate"
Will mengangkat bahunya acuh,lalu berjalan mengamati ruangan yang hancur sesekali ia mengendus beberapa barang"Aku juga belum punya idiot, tapi apa kau tak pernah membaca buku "
"Ha! Buku, pantas saja kau kan Nerd"
Jelas sekali Will ingin memulai perkelahian dengan saudara kembarnya yang tempramental ini"Aku tidak Nerd"
"Yes you are"
"No ,idiot"
"Dont call me idiot nerd"
"And dont ever call me Nerd"
"Nerd...nerd..nerd"
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect My Mate
Hombres Lobo"tapi.. aku hanya manusia biasa " Anna melepaskan pelukan Sam Anna melawan Hati nuraninya yang tidak ingin pergi satu sentipun dari dekapan hangat pria itu namun tiba-tiba Sam kembali mendekati Anna memperkecil jarak diantara mereka, lalu menyentu...