Sikap yang berubah?

642 75 1
                                    

.・。.・゜✭・

【☯︎▻ꕥ◅☂︎】

≻───── ⋆✩⋆ ─────≺

"Boneka ku yang kemarin ku taruh disini mana Ma..."

"Ma, kaos kaki ku yang pink mana ya..."

"Pink? Kau kan laki-laki, gak aneh tuh pake yang pink pink." Timpalnya, seperti biasa, hendak memulai pertengkaran lagi.

"Menurutku lebih memalukan menggunakan boneka apalagi yang belum dicuci sebulan." balasnya tidak kalah tajam membuat kembarannya terdiam.

"Itu masih mending! Coba ingat siapa yang kemarin malam nyelinap masuk ke kamar Mama cuma buat tidur bareng!?"

"I-itu kan sudah masa lalu, kenapa di ungkit, lagian kau Juga melakukan hal yang sama."

"Itu baru kemarin! Lagian kalau aku gak apa apa, aku kan cewek." balasnya tak mau kalah, merasa yakin memenangkan perdebatan ini tapi dia terlalu percaya diri untuk menantang kembarannya sendiri yang tak pernah kalah berargumen dengannya.

"Kalau begitu aku juga gak apa apa karena aku anaknya Mama."

"Tapi kan—!"

"Sudah sudah, yang lain udah nunggu." [Nama] datang, menengahi sekaligus memberikan apa yang kedua anaknya cari, boneka dan kaos kaki sepasang berwarna pink.

Kedua anak kembarnya saling menatap sengit satu sama lain membuat [Nama] menghela napas, entah kapan rumahnya akan jadi tenang tanpa diisi pertengkaran sepele dari si kembar.

"Kalau begitu aku berangkat dulu, Ma." Usai mencium pipi [Nama], ia berjalan lebih dulu ke pintu depan meninggalkan kembarannya di belakang yang kesusahan memasukan boneka nya dalam tas karena isi tas yang sudah terlalu penuh.

"Sini."

Scara mengambil alih tas itu, memaksa boneka itu masuk ke dalam tas bagaimana pun caranya lalu menutup tas itu untuk diserahkan kembali pada anaknya.

"Jangan jatuhkan boneka mu, seperti bulan lalu, kau jatuhkan ke lumpur terus nangis gak berhenti sampai malam hari." peringat Scara, mendaratkan tangannya ke kepala anaknya.

"Itu bukan salahku...lagian kan Mama yang nyuciin ini." sebelum pergi, ia menjulurkan lidahnya keluar untuk mengejek Scara dan setelahnya langsung lari ke pintu depan menyusul kembarannya.

Scara menghela napas "Kayaknya lebih bagus kalau sifat mereka juga sama seperti mu, [Nama]."

"Kembar mirip denganku, kau mengeluh, katanya mau yang mirip denganmu lalu sekarang si kembar sifatnya mirip denganmu, kau ngeluh juga dan mau si kembar sifatnya mirip denganku." [Nama] menggeleng gelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan cara berpikir Scara.

Scara tersenyum saat [Nama] memasangkan dahi padanya, sesekali ia curi pandang pada wajah [Nama] yang tak banyak berubah bahkan sampai saat ini, ia masih terlihat sangat cantik.

"Kau cantik."

Scara menyempatkan mendekat namun tangan [Nama] menahan wajahnya, ia menampilkan ekspresi datar.

【SERVANT】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang