【SERVANT】

Pelayan setia

.・。.・゜✭・

✰

【☯︎▻ꕥ◅☂︎】

≻───── ⋆✩⋆ ─────≺

Lumine menggertakkan gigi kesal, keadaan Scara semakin parah saja tiap detiknya. Tanda hitam itu menjalar dari leher menuju ke seluruh tubuhnya membuat Lumine merinding saat melihatnya.

"Lumine...gimana ini, dia bisa mati kalau begini terus!" seru Paimon panik, mengguncang guncangkan bahu Lumine dari belakang berharap gadis itu mendapatkan cara untuk menyembuhkan Scaramouche.

"Aku...gak tau! Ini pertama kalinya buatku, aku tak pernah melihat hal seperti ini sebelumnya kecuali saat bersama [Nama]," Lumine menggigit bibirnya, pikirannya kacau dibuatnya.

"Tanda itu mirip sama punya [Nama], kan!? Jangan jangan..." Paimon menjeda perkataannya.

Lumine terperanjat, nafasnya tercekat. Ia segera berdiri menjauh dari Scara sambil menarik Paimon bersamanya. Ia sadar Scara menjadi seperti ini karena...[Nama].

Karena [Nama] menularkan kutukan miliknya ke Scara.

Lumine berdecih kesal, ia jadi was was karena takut ikut tertular.

Sementara Scara yang napasnya tinggal satu dua menatap miris Lumine, jadi ini yang [Nama] rasakan saat ia terus di jauhi orang-orang karena kutukan yang dideritanya.

"Jadi seperti ini rasanya, syukurlah aku...bersamamu, Lunami." gumam Scara, menyempatkan diri tuk terkekeh ditengah rasa sakit yang membuat tubuhnya mati rasa.

＊┈┈┈┈＊┈┈┈┈＊┈┈┈┈

Venti memegang kedua tangan [Nama], menatap gadis itu dengan penuh kasih.

"Venti...semua sudah berlalu, berjalan dan berganti, begitu juga dengan hubungan kita," dengan pelan, [Nama] melepaskan tangan Venti darinya.

Luka dihatinya belum sepenuhnya sembuh, ia merasa tak bisa lagi untuk jatuh cinta pada orang yang telah mengabaikan nya saat ia sendiri sangat membutuhkan seseorang untuk tetap disampingnya.

"Aku...mencintai orang lain dan itu bukan kamu."

Aether memperhatikan eskpresi [Nama], tulus dan tak ada penyesalan, dia bersungguh-sungguh saat mengatakan itu.

Padahal Aether masih ingat memori tentang [Nama] yang adalah Lunami begitu mencintai Venti sampai Aether muak dibuatnya jika tiap kali [Nama] selalu membahas tentang Venti jika bersamanya.

"Aku tahu....dia kan?" senyum Venti, cukup perih juga namun ia pantas tuk mendapatkan nya.

[Nama] mengangguk, tahu siapa yang Venti maksud, siapa lagi kalau bukan Scara, pelayan setia miliknya.

"Dan, aku bukan Lunami lagi, aku [Nama]."

Aether terpukul, ia menatap resah pada [Nama] yang balik menatapnya sambil mengukir senyum.

"Lunami sudah lama mati."

＊┈┈┈┈＊┈┈┈┈＊┈┈┈┈