☂︎☯︎

748 86 9
                                    

.・。.・゜✭・

【☯︎▻ꕥ◅☂︎】

≻───── ⋆✩⋆ ─────≺


[Nama] tak menanyakan alasan pada Scara tentang dia yang langsung menariknya pergi tanpa sempat berpamitan pada Venti, orang yang baru ia kenal. Ia berusaha untuk mengerti sikap Scara yang mungkin tak mau dirinya dekat dengan orang lain.

Mungkin karena kutukan yang tertanam pada dirinya jugalah yang membuat Scara jadi was was saat ia menjadi dekat orang lain.

Lalu jika benar hanya itu. Lalu kenapa, ekpresimu saat itu terlihat ketakutan?

[Nama] sempat melihat eskpresi Scara sebelum ia menarik dirinya pergi menjauh dari Venti, kilatan matanya memancarkan rasa takut mendalam selebihnya tak bisa [Nama] deskripsikan.

*┈┈┈┈*┈┈┈┈*┈┈┈┈

"Malam itu bikin tenang, tapi kalau disuruh memilih antara siang dan malam, aku lebih memilih siang." ujar [Nama], tatapannya jatuh pada tangan mereka yang saling menggenggam.

Scara tak menyahut, cuma terus berjalan. [Nama] bahkan tak repot repot untuk tahu apakah Scara mendengarkan dirinya atau tidak karena ia yakin Scara mendengarkan setiap ucapannya baik yang masuk akal maupun tidak.

Lagipula hubungan mereka juga bisa dikatakan lebih dari sekedar majikan-pelayan.

"Siang itu memberiku kesan hangat, cahaya mereka yang menyinari orang orang yang tengah beraktivitas, aku suka." sambung [Nama].

[Nama] merenung sejenak, jika dipikirkan. Ia selalu suka akan hal hal yang bersinar terang, mulai dari cahaya matahari bahkan warna matanya sendiri yang sayangnya tidak cocok dengan surai kusam yang ia miliki. [Nama] sendiri tak terlalu suka akan warna rambutnya.

Berbicara tentang hal yang disukai, manik emas [Nama] terpaku menatap surai blonde yang bergerak mengikuti angin, rambut panjang yang dikepang itu berayun anggun, sejenak membuatnya terpukau. Namun saat ia mencoba melihat rupa sang pemilik rambut blonde, laki-laki itu sudah pergi bersama dengan gadis surai senada dengannya dengan peri kecil melayang disekitar mereka.

[Nama] menubruk punggung Scara saat Scara tiba-tiba berhenti berjalan. [Nama] mengusap hidungnya yang bertabrakan dengan punggung Scara kemudian memasang wajah bingung, bertanya tanya, mengapa Scara tiba-tiba berhenti.

Scara tengah menatap sesuatu, membuat [Nama] mengikuti arah pandangnya.

"Nona, kau suka tembak berhadiah?"

[Nama] tersenyum, senang akhirnya Scara memilih membuka mulut saat sejak tadi terus diam. [Nama] mengangguk atas pertanyaan Scara. tembak berhadiah, seperti namanya, jika tepat sasaran dalam membidik maka akan mendapatkan hadiah.

[Nama] mengikuti Scara saat Scara melangkah mendekati toko kecil, [Nama] dengan antusiasnya menatap senang pada Scara yang tengah fokus dengan mata tertutup sebelah. Menatap serius pada arah yang akan dibidik.

Diam-diam [Nama] berdebar, Scaramouche saat serius tiada tanding! Wajahnya jadi semakin tampan. [Nama] terbiasa melihat sikap arogan dan jahil Scara padanya jadi untuk yang ini sangat jarang ia dapati.

【SERVANT】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang