1. Tempat Bahagia

160 39 28
                                    


Aurora Faizah Khandra. Dia remaja yang suka keluar masuk dari ruangan bercahaya warna-warni. Asap rokok dan suara lagu yang keras memenuhi ruangan itu.

"Hahaha. Kapan lagi bisa sebahagia ini ya, ga?" ucap Aurora.

"Ya ga mungkin bahagia. Kalau ga disini hahaha," balas Nita.

"Healing terbaik," ucap Aurora, dengan menghisap rokok yang ada di tangannya.

Setiap hari Aurora ketempat ini. Karna baginya, bahagia itu bisa datang setiap hari di tempat ini.

Alunan musik yang begitu keras, asap rokok yang semakin menambah, bau alkohol dimana-mana, dan bercumbu pun nampak dengan jelas.

Baju yang terbuka, pendek, sexy, transparan, sekalipun telanjang pun juga ada.

Aurora sangat menyukai ini. Dia bisa bebas dari siapapun dan tidak ada yang mengomentari ataupun yang mengatur hidupnya.

Nita memberikan sebungkus rokok beserta korek api pada Aurora. "Ini."

"Makasih," ucap Aurora.

Aurora mengambil satu batang rokok, lalu membakarnya dan menghisap rokok itu dengan sangat nikmat.

"Ra, gue mau tidur sama cowo itu," tunjuk Nita pada sosok cowo yang sedang berjoget bersama cewe lain.

"Lo kenal?" Tanya Aurora.

"Engga, tapi gue bisa dapetin dia," ucap Nita dengan sangat yakin.

"Ga usah gatel!" peringat Aurora.

"Ck!" decak Nita.

"Gue bilangin ya ... Dia ga akan mau sama lo Nita," ucap Aurora yang sangat menusuk hati Nita.

"Lo, ngeremehin gue?" ucap Nita dengan nada tak suka.

"Ga sih, Lo aja ga kenal Dia," ucap Aurora.

"Kalau gue bisa, Lo mau join?" tanya Nita.

"Kalau nakal ga usah ajak-ajak," ketus Aurora.

"Lo aja juga nakal," sindir Nita.

"Udah-udah sana, kalau Lo emang mau tidur sama dia. Gue cuma lihat dari sini," usir Auror pada Nita dengan mendorong-dorong agar tubuh Nita menjauh darinya.

Nita pun menjauh dari Aurora dan mulai mencoba mendekati cowo itu.

Perlahan tapi pasti, Nita semakin dekat dengannya. Merayu cowo itu dengan tarian yang memperlihatkan lekukan tubuhnya yang sangat indah.

Lampu remang-remang itu membuat penglihatan sedikit buram, ditambah dengan efek dari minuman alkohol yang cowo itu minum.

Saat Nita menggodanya, cowo itu hanya ber-ekspresi datar. Dia hanya menajamkan tatapannya agar bisa melihat dengan jelas siapa cewe itu.

Dengan gerakan yang sangat cepat. Kini Nita sudah merangkul dan bergelayutan manja di tubuh cowo itu.

Merasakan tidak ada perlawanan. Nita semakin berbuat nekat dengan melakukan hal yang tak sepantasnya.

Tak di duga cowo itu langsung mendorong tubuh Nita menjauh darinya dan pergi begitu saja meninggalkan Nita.

Aurora yang melihat dari kejauhan pun merasa sangat senang dan tertawa dengan terbahak-bahak.

"Hahahahaha."

Nita dengan perasaan sangat kesal, langsung menghampiri Aurora yang duduk di salah satu sofa.

"Gimana, bisa?" Tanya Aurora dengan wajah meremehkan.

"Cowo itu ngeselin banget sumpah. Gue malu banget sumpah," adunya.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang