7. Pagi-pagi ganggu

28 15 11
                                        


Mentari sudah datang untuk menyinari bumi. Sedangkan Aurora masih bersembunyi dalam selimutnya. Aurora masih terlelap dalam tidurnya, mentang-mentang ini hari Minggu

Jam sudah menunjukkan pukul 10.00 siang. Namun, Aurora masih betah bersembunyi di dalam selimut. Raut wajahnya terlihat sangat damai ketika tidur.

Mungkin ini efek karna semalam ia mabuk-mabukan dan baru pulang ke rumah pukul 02.00 pagi.

Drtt! Drtt!

Handphone Aurora bergetar.

Drtt! Drtt!

Aurora masih nyenyak dalam tidurnya, tak merasa terganggu sedikit pun oleh suara getaran handphonenya.

Drtt! Drtt!
Drtt! Drtt!
Drtt! Drtt!

Handphone Aurora terus bergetar yang semula tak mengganggu tidurnya. Kini Aurora mulai menggeliat karna merasa tidurnya terganggu.

"Ish! Siapa sih pagi-pagi ganggu orang tidur." Aurora kesal karna getaran handphonenya sangatlah berisik. Menggangu tidur cantiknya.

Yaampun Aurora! Ini sudah bukan pagi, ini sudah siang...

Drtt! Drtt!

Handphone Aurora kembali bergetar.

Sangat malas rasanya untuk bangun dan mengangkat telfon dari orang yang menggangu tidurnya.

"Ck! Iya-iya gue angkat, sialan." Aurora menggerutu. Mengambil handphonenya dan mengangkat telfonnya.

Saat telfonnya sudah tersambung. Aurora yang masih setengah sadar langsung di sambut teriakan nyaring milik Nita.

"AURORA! LO SIALAN!!" Teriakan Nita sangat nyaring membuat Aurora menjauhkan handphonenya dari telinganya.

"Ck! Apasih lo?" Tanya Aurora yang juga kesal dengan Nita.

"Jemput gue ...," ucap Nita.

"Lo masih di bar?" Tanya Aurora pada Nita.

"Iya, buruan jemput. Dari tadi gue telfon, ga lo angkat," keluh Nita.

"Gue tidur anjir," balas Aurora.

"Pantesan, udah cepetan badan gue lengket semua ini," ucap Nita.

Titt!

Aurora mematikan panggilan telfonnya sepihak.

Dengan muka bantalan, Aurora bergegas keluar rumah dan menjemput Nita. Aurora tak mempedulikan penampilannya yang acak-acakan. Pikirnya, naik mobil aja, ga akan ada yang lihat.

Saat sudah sampai di depan Bar. Aurora melihat Nita yang sudah berdiri di depan Bar dengan kondisi yang tak terlalu baik.

Aurora membuka kaca mobilnya dan menyuruh Nita segera masuk ke mobil. "Ta, buruan masuk."

Nita langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah kursi pengemudi.

Aurora menatap Nita yang duduk di bangku sebelahnya dengan tatapan mengintimidasi.

Aurora menjalankan mobilnya.

Keadaan Nita terlihat sangat kacau di mata Aurora. Banyak kiss mark di badannya, baju yang sudah lusuh, rambutnya yang acak-acakan. Sangat kacau.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang