3. Ngebully?

42 26 37
                                    

Terlihat dari kejauhan, gadis polos nan lugu itu sedang berhadapan dengan Aurora sang ratu bully.

Jika melihat gadis-gadis polos nan lugu sudah berhadapan dengan Aurora, rasanya seperti tamat sudah riwayat mereka. Kalau ga mematuhi ucapannya, ya sudah pasti langsung kena tampar dan kekerasan fisik lainnya.

Aurora sudah terbiasa melakukan itu, baginya itu hal kecil. Tapi, ia tak tau bahwa itu bisa berdampak buruk bagi orang lain.

Seperti gadis polos yang kini sedang berada di hadapannya.

Entah, nasib sial seperti apa gadis polos ini tak sengaja menabrak Aurora saat berjalan.

Aurora menatap lekat kearah gadis polos itu. "Lo ga punya mata?" Tanyanya dengan tatapan mata setajam silet.

"M-a-a-f," ucap gadis polos itu yang terbata-bata.

Dengan ringan Aurora langsung meraih rambut gadis itu dan menariknya sangat keras.

Gadis polos itu meringis. "Aiss! A-ampun kak."

"Lo udah berani ganggu ketenangan gue, sialan!" Teriak Aurora tepat di depan wajah polos gadis itu.

Gadis polos itu terkejut saat Aurora berteriak tepat di depan wajahnya. "M-maaf k-kak," ucap gadis itu

Aurora melepas rambut gadis itu dengan kasar, sehingga gadis itu jatuh tersungkur.

Aurora menutup mulutnya seolah-seolah terkejut. "Upss! Maaf ga sengaja," ucap Aurora yang menginjak kaki gadis polos itu, lalu setelah itu ia melangkah menjauh dari gadis polos itu.

Setelah kepergian Aurora. Ada beberapa siswi yang menolong gadis polos itu. Banyak yang bersyukur karna Aurora tak melukai lebih jauh gadis polos itu.

"Kamu hati-hati ya sama dia," ucap siswi yang menolong gadis polos itu.

Kini Aurora berada di bangku kantin yang paling pojok, menikmati makanannya sendiri tanpa ada gangguan apapun.

Namun, ketenangan Aurora terganggu oleh Raihan si anak osis yang sangat menyebalkan.

Raihan langsung saja duduk di depan Geisha. "Aurora Faizah Khandra," ucap Raihan.

Aurora hanya menatap tajam ke arah Raihan.

"Santai dulu ga sih," ucap Raihan.

Aurora memutar bola matanya malas. "Pergi," usirnya.

Raihan menyeringai. "Kalau gue ga mau gimana?"

Aurora yang sudah sangat malas berdebat dengan orang seperti Raihan pun, langsung berdiri dari tempat duduknya dan bersiap pergi dari hadapan Raihan.

"Duduk lagi," ucap Raihan.

Aurora hanya mengangkat satu alisnya sebagai tanda bertanya.

"Duduk dulu," ucap Raihan.

Dengan malas-malasan Aurora pun duduk kembali.

"Lo mau apa?" Tanya Aurora.

"Gue denger, lo habis ngebully lagi ya?" Tanya Raihan.

"Bukan urusan lo," ketus Aurora.

"Alasan lo ngebully dia apa?" Tanya Raihan lagi.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang