"Kayanya udah reda hujannya" -oniel
"Yuk balik" -Gita
"Eh iyah udah reda" -Olla
"Udah dijemput belum?" -Gita
terdengar lembut suaranya"Belum" -kathrina
"Hemmm" -Gita
"Ayo guys kathrina, k gita" -olla
"Iyah iyah" -Gita
"Duluan yah" -eli
"Duluan" -oniel
Mereka semua sudah pulang hanya menyisakan kathrina dan gita.
Kathrina yang masih tertunduk merasakan sebuah tangan menyentuh pundaknya, menuntun dirinya untuk bersandar pada pundak ternyaman.
"Sini" -Gita
"K gita ga takut" -kathrina
"Kenapa?" -gita mengelus pundak kathrina
"Kemarin pagi...." -kathrina
Ucapan kathrina sempat terhenti
"GM bilang..." -kathrina
Gita masih merangkul berusaha menenangkan kathrina
"Kalau aku salah aku bakal keluar dari sini" -kathrina
Kaget tidak kaget bagi gita.
-tidak kaget karena memang aturannya begitu
-kaget karena itu kathrina
Sanggar tari yang mempertemukan mereka.
Bagi kathrina ini impiannya. Dia berjuang beberapa kali untuk bisa diterima di sini. Rasanya masih jauh langkah dia tapi harus menerima keadaan ini. Sulit!
"Tenang aja yah" -gita
Kathrina tidak menjawab dia hanya memeluk gita untuk menenangkan diri.
"Aku ga akan lupa awal kenal kamu disini" -Gita
Jika kathrina terbukti salah tentu jelas Gita juga akan keluar bukan sebagai member?
.
.
.
Hp kathrina berbunyi
"Tuh lihat, siapa tahu mamah" -Gita
"Iyah" -Kathrina
Mereka berjalan berdua menuju depan. Lagi dan lagi sambil bergandengan tangan.
"Ooohh ternyata"
"Coba deh lihat"
"Oooh iyah iyah"
"Hhmmmm"
.
.
.
.
"Makasih yah k gita" -mamah kathrina
"Sama-sama tante" -gita
"Ayo bareng aja" -mamah kathrina
"Ga usah tante. Makasih" -gita
"Macet juga di jalan karena banjir" -mamah kathrina
"Ayo k" -kathrina tanpa basa basi langsung menarik tangan gita
Di mobil
"Tuh kan macet. Pusing dari tadi padat merayap banget jalannya" -mamah kathrina
KAMU SEDANG MEMBACA
diam bukan berarti tak memperhatikan mu
القصة القصيرةBisakah seseorang yg dingin, dan pendiam menjadi kakak bagi adik yang sangat nakal, rewel, dan manja?