Chapter Four

3.8K 408 85
                                    

Song Min-ho membasahi bibirnya berkali-kali, dia mencoba menghindari mobil yang mengikutinya, mobil itu bahkan memepet terus mobil miliknya, Mino melihat ke samping ke arah mobil yang memepet mobil miliknya sejak tadi.

Dan ternyata, itu adalah Lalisa, Lalisa sudah menurunkan kaca jendelanya, dia menyuruh mobil Mino berhenti, Mino menyeringit, dia menurunkan kaca jendela miliknya. "Who are you?" Tanya Mino sambil terus melajukan mobilnya.

"Get out of your car, your motherfucker!" Teriak Lalisa dengan rahang yang mengatup keras, mobilnya berusaha di tabrakan ke mobil Mino.

Mino akhirnya menepikan mobilnya, Lalisa dengan cepat menginjak pedal remnya lalu beranjak keluar dari mobilnya, dia menarik kerah baju Mino yang masih terduduk di dalam mobil. "Hey, hey, what's your problem?" Kata Mino dari dalam mobilnya.

Tanpa ancang-ancang, Lalisa meninju wajah Mino dengan keras. "Aku kekasih Jennie!" Teriak Lalisa, ia menarik paksa Mino keluar dari mobilnya, berkali-kali Lalisa meninju wajah dan perutnya, tidak memberi Mino ampun, bahkan.. Mino sampai tersungkur di jalan dan terbatuk-batuk.

"J-jennie? Jennie siapa?" Ucapnya dengan terbata.

Lalisa tertawa sarkas, dia menyisir rambutnya sendiri ke belakang lalu menendeng tubuh Mino. "Jennie Kim, perempuan yang kau beri roti dan kopi sialanmu siang tadi." Katanya, mendengar hal itu membuat Mino yang sudah tergeletak di atas aspal tertawa menatap Lalisa.

"Hanya karena itu kau meninjuku?"

"Dasar ke kanak-kanakan." Sambungnya yang membuat Lalisa hendak menghajarnya lagi namun, Mino menepisnya, dia mendorong tubuh Lalisa dan membalas tinjuannya, keduanya semakin membabi-buta yang membuat seseorang yang melihat akhirnya memisahkan mereka.

.

.

.

Police office, seoul.

"Selamat malam, ahjussi.. dimana, Lalisa? Dimana kekasihku?" Jennie bertanya dengan cemas, bahkan napasnya terlihat sangat terengah-engah, dia hanya menggunakan sandal bulunya dan piyama tidurnya, rambutnya juga di sanggul seadanya.

"Hon!" Teriak Lalisa sambil berdiri dan mengangkat satu tangannya memanggil Jennie, Jennie mengalihkan pandangannya, dia membungkuk kepada petugas polisi itu sebelum dia berlari menghampiri Lalisa.

"Honey, apa yang terjadi? Kenapa bisa di sini?"

"Dan.. ada apa dengan wajahmu, honey?" Sambungnya dengan cemas, dia memeriksa wajah Lalisa yang cukup penuh dengan luka lebam.

"Jennie-ssi..." panggil seseorang yang membuat Jennie menoleh ke arahnya.

"Mino-ssi? Kenapa kau ada disini?"

"Kekasihmu menyerangku."

"M-mwo?" Kata Jennie dengan terkejut, dia menoleh lagi ke arah Lalisa.

"Haish.. shibal..." gerutu Lalisa kesal.

"Honey, ada apa ini? Kenapa kau bisa menyerangnya? Kukira, kau pulang ke unit mu setelah mengajakku makan." Ucap Jennie menatap Lalisa.

"Ms. Sebaiknya anda duduk kembali, saya akan menjelaskannya." Ujar polisi yang sedang menangani keduanya, Jennie duduk di sebelah Lalisa.

Polisipun menjelaskan bahwa Lalisa menyerang Mino lebih dahulu seperti apa yang di katakan oleh saksi.

Bahkan, Lalisa sudah mengaku, Lalisa melakukan itu hanya karena kesal mendengar Mino memberi roti dan kopi kepada Jennie, hal itu yang membuat Lalisa dengan sengaja menguntit Mino setelah ia mengantarkan Jennie ke rumahnya.

YOU (GxG) JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang