Chapter Six

3.6K 431 88
                                    

Myhoney'scalling......

Myhoney'scalling......

My honey:
"Nini, angkat teleponku!"

Myhoney'scalling......

Myhoney'scalling......

Myhoney'scalling......

Myhoney'scalling......

Myhoney'scalling......

Myhoney'scalling......

Myhoney:
"Nini, angkat."

Myhoney'scalling......

Myhoney:
"Nini..."

Myhoney'scalling......

Myhoney:
"Aku tidak selingkuh seperti apa yang kau pikirkan, sayang. Angkat teleponku, please?"

Myhoney:
"Angkat atau kau akan tidak melihatku selamanya lagi."

Jennie menggigit bibir bawahnya gelisah membaca pesan terakhir dari Lalisa, semalaman dia hanya menggunakan waktunya untuk menangis karena pertengkaran hebat yang baru saja ia dapatkan bersama dengan kekasihnya, bahkan.. ia baru saja memutuskan hubungannya bersama kekasihnya yang sudah ia jalin selama lima tahun lamanya.

Itu bukan hal mudah untuk Jennie, namun menurutnya, kesalahan Lalisa benar-benar fatal karena ini tentang kedekatannya bersama dengan gadis lain.

Sepanjang malam, Lalisa juga terus menerornya dengan telepon dan pesan singkat, Jennie mencoba mengabaikannya, tetapi.. pesan terakhir Lalisa sepertinya mampu membuat Jennie memikirkan hal-hal negatif, ponsel itu kembali berdering lagi yang membuat tangan Jennie gemetar mengenggam ponselnya.

Ia tampak ragu untuk menjawabnya, perlahan, dia menjawab telepon masuk itu.

"......." hening, Jennie memilih untuk tidak bicara apapun.

"Jennie sayang! Ah syukurlah, ternyata.. kau masih peduli padaku, bisakah kita bicara? Aku berada di depan rumahmu sedaritadi, sayang." Ucap Lalisa di sebrang sana, Jennie masih menahan suaranya, wajahnya terlihat memucat, ini masih pukul tiga dini hari, namun.. Lalisa sudah nekat untuk datang menyusul Jennie.

Jennie beranjak dari ranjang, dia berjalan menuju jendela kamarnya, dia membuka tirai gorden nya sedikit untuk mengintip ke depan rumahnya, ternyata ada mobil Jennie disana.

Ya, selama ini yang di gunakan oleh Lalisa adalah mobil Jennie karena Lalisa tidak memilikinya.

Karena Jennie pikir, itu bukan sebuah masalah, mereka adalah sepasang kekasih, apapun yang Jennie milikki, itu juga milik Lalisa, begitupun sebaliknya. Maka, itulah yang dipikirkan oleh Jennie, lagipula, selama ini, kemanapun Jennie pergi, ia selalu pergi bersama Lalisa.

"Jen..,"

"Pulanglah, Lalisa." Suara Jennie terdengar memotong, tidak ada jawaban dari mulut Lalisa beberapa detik lamanya. "Please.. hargai keputusanku, hubungan kita benar-benar sudah berakhir." Sambungnya dengan menahan suaranya yang terdengar sangat berat.

Detik itu juga terdengar suara isak tangis Lalisa. "Kau benar-benar melakukan ini padaku?"

"Kau tega, Jennie-yaa?"

"Selama lima tahun, apakah aku pernah selingkuh darimu?"

"Kemarin... aku benar-benar hanya merasa bosan dan main-main saja berkenalan dengan gadis lain, aku bahkan sudah memblockir kontaknya, aku menyesal, Jennie.. maafkan aku." Lalisa terus menyerocos dengan isak tangis yang semakin keras, napasnya terdengar sangat tersenggal, sementara Jennie menitihkan air matanya lagi, dia menggigit bibir bawahnya menahan suara tangisannya.

YOU (GxG) JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang