Chapter Five

3.7K 419 73
                                    

Jennie POV

Lima hari ini, aku merasakan ada yang aneh dengan sikap kekasihku, ntah itu hanya pemikiranku saja atau memang benar bahwa dia berubah?

Dia lebih banyak menghabiskan waktu sendiri yang dimana, biasanya dia selalu ingin bersamaku di setiap hari.

Dia juga jarang menghubungiku, jarang melakukan video call, yang dimana.. biasanya dia harus melakukan itu di setiap hari, sebenarnya, apa yang terjadi?

Aku menggelengkan kepalaku berkali-kali untuk mencoba menghilangkan pikiran negatif ku tentang kekasihku

Aku menghelakan napas dalam-dalam dan melirik ke arahnya karena saat ini, aku sedang bersamanya, hari ini hari weekend, aku bahkan harus memaksanya agar dia mau bersama denganku karena tadinya, dia mengatakan bahwa dia tidak ingin pergi kemana-mana.

Lalu, aku mengatakan bahwa aku hanya ingin bersantai bersamanya di unit milikny, yang akhirnya, dia menyetujuinya dan disinilah kami sekarang, sedang berbaring di atas ranjang, aku sedang sibuk memikirkannya sementara dia masih saja sibuk dengan ponselnya, dia memberitahuku bahwa dia sedang saling bertukar pesan dengan keluarganya yang di Thailand, namun, wajahnya terlihat serius sekali, bahkan sesekali, dia tersenyum seperti orang yang memang sedang bahagia, sungguh.. rasa penasaran ku sangat berkecamuk, tetapi, jika aku bertanya lebih dan sengaja mengambil ponselnya, dia pasti akan marah.

Aku memikirkan bagaimana caranya agar aku bisa mengambil ponselnya tanpa sepengetahuannya.

Aku berdeham dan membasahi bibirku. "Hon, aku haus, bisa buatkan aku minuman?"

Di bahkan tidak menjawab ucapanku, apakah sepenting itu ponselnya?

Aku menghembuskan napasku samar dan mengenggam satu tangannya. "Hon...."

"Huh? Iya, sayang?" Dia segera mengalihkan pandangannya dan menyimpan ponselnya di atas nakas. "Ada yang bisaku bantu, princess?" Lanjutnya sambil mengecup seluruh wajahku berkali-kali.

Aku terkekeh, dan tiba-tiba saja muncul rasa bersalah karena aku sudah mencurigainya, aku tersenyum tipis. "Aku haus, honey.. bisakah kau buatkan aku minuman?"

"Oh, tentu, baby. Ingin minum apa, hm?"

"Apapun, asal kau yang membuatnya aku akan menghabiskannya."

Dia terkekeh dan mengecup bibirku sekilas. "Arrasseo, tunggu disini, my beautiful baby." Ucapnya lembut yang membuat aku tersenyum malu, diapun beranjak dari ranjang dan keluar untuk membuatkanku minuman.

Sementara aku langsung mengambil ponsel miliknya, aku membuka ponselnya menggunakan sidik jariku, namun.. alisku menyeringit karena sidik jariku tidak terdaftar?

Aku menekannya berkali-kali.

'Fingerprint doesn't match'

What the f... tidak biasanya fingerprint ku tidak terbaca, aku mencoba memasuki kunci sandi menggunakan pin ponselnya, namun lagi-lagi itu gagal, tidak bisa terbuka karena pin salah, itu tidak mungkin karena pin ponsel miliknya bahkan sama dengan pin ponsel milikku, aku menghelakan napasku berkali-kali, jantungku semakin berdegup kencang, aku mencoba membuka ponselnya sekali lagi menggunakan sidik jariku, tetapi hasilnya masih sama.

Aku meletakkan kembali ponsel milik kekasihku di atas nakas, sebenarnya.. apa yang terjadi? Mengapa dia mengganti pin ponselnya bahkan juga menghapus sidik jariku, apakah benar dia menyembunyikan sesuatu dariku?

Ceklek

"Minuman dataaaang." Gumamnya sambil terkekeh membawakan dua gelas minuman. "Aku membuatkan minuman jeruk, hon. Cuaca sedang tidak baik, kita butuh vitamin C." Lanjutanya lalu memberikan satu gelas minuman itu padaku dan aku menganggukan kepalaku.

YOU (GxG) JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang