Taruhan?

74 31 0
                                    

“semuα penulis αkαn mαti,  hαnyα kαryαnyα yαng αbαdi. mαkα tulislαh sesuαtu yαng dαpαt membαhαgiαkαn dirimu di αkhirαt nαnti.”🌷 ⋆.✧
 
                    - Ali bin Abi Thαlib -

***

"Cukup diam tak perlu di publish, karena yang banyak bicara hanya lah omong kosong semata"

Ananda Putri Az-zahra

***

Hari ini Nada sudah rapi, di karena 'kan ia sudah memiliki janji dengan Sahabat-nya siapa lagi kalau bukan Rani.

Rencana nya mereka akan ke Pondok cabang dan sekalian mengurus segala sesuatu kebutuhan Hafidzah.

Dengan izin dari Bunda tercinta siapa lagi kalau bukan Bunda Aliya  Nada berangkat menuju Pondok Pesantren.

06.30 wib

Udara masih sangat dingin dan embun pun masih ada, Matahari pun nampaknya masih enggan untuk menampakan diri.

Di tengah perjalan menuju Pondok Pesantren jalan yang sering di lewati pun di tutup oleh segerombolan anak motor dengan terpaksa Nada pun menghentikan mesin motor beat merah nya,  entah kapan mereka sudah ada di sana.

Nada tak ingin pusing dengan kelakuan mereka dan tanpa rasa takut sedikit pun Nada melajukan motor nya ke arah gerombolan anak motor tersebut.

"Ekhm," baru saja Nada melajukan motor nya suara seseorang pun memberhentikan Nada  dan sangat terpaksa Nada harus menghentikan motor nya yang ke dua kalinya.

Atensi mata mereka pun langsung tertuju pada Nada yang sedang bermain handphone di atas motor tanpa rasa takut dan rasa bersalah sedikit pun.

Dan lebih parahnya Nada berpura-pura 'tak mengetahui-nya.

"Eh, lo. Ngapain lo disini puter balik sono ngengangu orang aja."

"Oii, lo pulang sono."

"Ck! Ngapain sih tuh cewek mau lewat sini sih, njir."

Nada hanya menatap mereka dengan rasa malas,  ingin sekali Nada memberi sebuah hadiah kepada mereka di pagi hari ini, sebuah bogeman mentah untuk mereka satu persatu yang sudah membuat Nada mengulur waktu.

Mengingat Ia sedang terburu-buru dengan terpaksa Nada tak memberikan hadiah tersebut karena 'tak ingin memperpanjang masalah.

"Eh, lo! Lo, tuli hah? Ngak denger lo?"

"Hm" hanya itu yang keluar dari mulut Nada.

Tiba-tiba seseorang berbicara dan menantang Nada untuk balapan  liar di pagi hari ini.

"Gimana kalo gue balapan sama lo? Karena lo dah berani mengusik ketenangan genk kita. Kalau gue menang motor butut lo itu jadi milik Gue, dan kalau Gue kalah lo bisa pergi dari sini. Gimana lo mau 'kan?" 

"Hm"

Mereka berdua pun bersiap-siap untuk memulai balapan. Nada menggunakan Beat merahnya, mungkin kalian berpikir bahwa Nada akan tukaran motor nyata nya Nada tetep setia dengan beat merah nya.

Lawan Nada menatap Nada dengan mata sinis dan Ia pun langsung memasang helm nya.

Nada hanya acuh benar-benar tak peduli dengan lawan-nya. Mereka berdua pun sudah menarik tali gas motor masing-masing sehingga banyak asap yang keluar dari knalpot motor.

Aba-aba balapan pun sudah di lepas kurang lebih 5 menit yang lalu. Nada masih santai membawa motor-nya 'tak ada niatan untuk membalap lawan-nya.

"Wah, tuh cewek lambat banget dah."

NING MISTERIUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang