Studi tour

40 8 0
                                    

***

Seminggu berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu berlalu.

Tepat setelah kejadian di markas, Nada tidak bisa di hubungin oleh Yusuf. Dan parahnya, selama seminggu itu juga Nada tidak terlihat untuk ke pondok pesantren, biasanya dan selama seminggu sekali Nada akan berkunjung sebanyak empat kali.

Entah hanya mengecek keadaan ndalem atau hanya membahas beberapa santri yang sedang bermasalah.

Menghela nafas, setelah itu berjalan menuju kelas untuk mengajar para santri lebih tepatnya santriwan. Kaki panjangnya terus berjalan menyusuri jalan dari asrama khusus para Asatidz turun melewati unduhan anak tangga.

Baru saja turun dari lantai dua pandangan mata Yusuf perlahan menatap seorang anak kecil yang sedang asik bermain tanah di temenin beberapa kucing yang berbeda warna dan ras.

"Oyen itu istananya jangan di rusak," ucap Hafidzah sambil berkacak pinggang lalu menggeser tubuh oyen yang sedang asik rebahan di atas tanah ralat lebih tepatnya sebuah istana yang terbuat dari tanah.

"Ehhh, kenapa kamu gendut banget sih! Kan susah buat di gendong," mengomel kesal sembari menggeser tubuh kucing berwarna oranye tersebut.

Niat hati untung mengajak Hafidzah berbicara, melihat situasi yang kurang pas membuat Yusuf mengurungkan niatnya.

"Za, kok bisa masuk ke area santriwan?"

Hafidzah melirik kearah Yusuf sambil membersihkan bajunya dari debu yang bercampur dengan bulu kucing. "Bisa lah, orang yang jaga gerbang aja nggak marah. Om mau marah sama Fiza gegara masuk kesini?"

Yusuf menggerutu kesal dalam hati. "Bukan gitu, Om cuma nanya aja. Kamu udah sarapan?" Hafidzah hanya mengangguk sebagai jawaban setelah itu melanjutkan aktivitasnya, apa lagi kalau bukan bermain tanah. Sedangkan beberapa kucing yang ikut dengan Hafidzah tadi sudah pergi berjalan menyusuri area santriwan.

Yusuf sedikit ragu untuk bertanya tentang Nada dengan Hafidza. Barangkali Hafidza tau kemana Nada selama seminggu ini.

"Em ... kalau Kak Nada ada nggak, Za?" tanya Yusuf. Hafidzah hanya diam setelah itu Hafidzah mengangkat kedua bahu bertanda tidak tau.

"Ya udah. Kalau udah selesai mainnya jangan lupa buat mandi terus ke Ndalem. Jangan pergi tanpa izin lagi, kasian sama Bik Ani yang nyari kamu." Yusuf memberi sebuah nasehat kepada Hafidzah supaya tidak mengulangi perbuatannya itu. Tangan Yusuf bergerak mengelus kepala Hafidzah dan tak lupa sebuah doa Yusuf selipkan.

Hafidzah menatap Yusuf dengan tatapan risih. "Is, Om kok pegang-pegang Hafidzah sih, om lupa? Kalau Kak Nada larang om sentuh Fidza?" Hafidza berusaha melepaskan tangan Yusuf yang berada di atas kepalanya.

رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ

"Rabbi hab lī minaṣ-ṣāliḥīn(a)."

NING MISTERIUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang