Anak Jalanan √

88 33 2
                                    

"semuα penulis αkαn mαti, hαnyα kαryαnyα yαng αbαdi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"semuα penulis αkαn mαti, hαnyα kαryαnyα yαng αbαdi. mαkα tulislαh sesuαtu yαng dαpαt membαhαgiαkαn dirimu di αkhirαt nαnti."🌷 ⋆.✧

- Ali bin Abi Thαlib -

***

Setelah meminum obat Ica langsung tidur karna efek dari obat yang Ia minum. Melihat hal itu Rani pun mengajak Kania, Aisyah, Mayra, Zahra, duduk lesehan dan menanyakan apa sebab Ica demam.

"Hm, keknya Ica kecapean deh, Ustadzah," ucap Aisyah.

"Kek nya sih, iya," timpal Zahra.

"Apa mungkin Ica masih syok gegara kejadian yang tadi?" sambung Kania.

"Oh iya, keknya sih Ica sakit gegara Ustadzah hukum deh sama Mbak Adel," sahut Maira.

Mendengar hal itu membuat Rani berpikir yang tidak-tidak. Apa Ica Rindu dengan Ara? Atau Ica sakit gegara Ia hukum? Akh, hal ini membuatnya pusing dan akhirnya Ia putuskan untuk ke Ndalem lagi dan menelepon Ara.

***

Pagi ini Nada telah bersiap untuk berangkat bekerja dengan menggunakan gamis biru, khimar hitam, tas selempang ia mengenakan cadarnya dan tak lupa ia menggunakan Motor beat merahnya untuk berangkat kerja.

Tak butuh waktu lama, akhirnya Nada sampai di tempatnya Ia bekerja. Nada pun melepaskan helm yang Ia pakai dan berjalan menuju kantor untuk mengambil buku-buku dan yang lain-lainnya karna sebentar lagi bell masuk berbunyi dan Nada pun masuk ke kelas 11 untuk mengajar. Waktu terus berjalan tak terasa waktunya Ia pulang. Melihat jam sudah 11.52 wib yang sebentar lagi akan dzuhur berkumandang Nada pun bergegas pulang.

Di tengah tengah perjalanan Nada melihat seorang anak kecil yang sedang menangis dan berpakaian lusuh karena tidak tega Nada pun menghampirinya.

" Assalamualaikum, Adek." Sapa Nada.

"W-walaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, Kak," ucapnya sambil menghapus air mata yang membasahi pipinya.

"Adek kenapa, hm?"

"A-aku takut kak ... hiks"

"Takut? Takut kenapa?"

"Aku di paksa ngemis sama Om-om, terus aku pergi karna nggak mau hiks ... hiks." Anak kecil itu menangis kencang.

"Yasudah sekarang Kamu ikut Kakak, ya? Kita ke Masjid sholat dzuhur dulu, mau?" tawar Nada kepada anak kecil tersebut.

"Tapi ... Kakak bukan orang jahat, 'kan?" tanyanya memastikan.

NING MISTERIUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang