Part 10

15.3K 951 37
                                    

Part ini aku buat lebih panjang. Juga, tolong siapkan beberapa lembar tisu;(
Kalau masih ada typo, bisa komen ya gais. Makaciihhh:)

.

Rafa keluar dari kamarnya lalu menghampiri Ronal yang tengah santai duduk di ruang tengah sambil menonton televisi.

Rafa mendekat pada Ronal sambil tersenyum manis. "Kak..."

"Hem?"

"Minta uangnya, hehe. Aku mau beli jajan sama beli buku tulis."

"Biar kakak aja yang beli." Ronal hendak berdiri.

"Eh, biar Rafa sendiri aja. Kakak pasti capek seharian kerja."

"Kamu gak liat langit hari ini mendung? Entar kehujanan gimana?" Tanya Ronal.

"Sedangkan kamu masih gak bisa bawa mobil sendiri, juga ini sudah larut malam."

"Kamu yang seharusnya gak boleh banyak bergerak."

Oceh Ronal yang begitu khawatir pada adeknya.

"Ish! Rafa tau, kak. Kakak, ih! Tapi Rafa pengen beli sendiri." Sebel Rafa.

Ronal menghela nafasnya. "Yakin?"

"Iya, kak... Sini, Rafa minta uangnya." Rafa menadahkan tangannya.

Lalu Ronal mengambil dompet yang berada di meja depannya. Kemudian mengeluarkan lima lembar uang berwarna merah. "Beli-beli sepuasnya." Kata Ronal.

Rafa tersenyum lebar. "Makasih kakak..."

"Hem."

Rafa pun melangkah kakinya untuk membeli apa yang ia inginkan. Karna Rafa masih belum bisa membawa mobil, jadi ia memutuskan untuk memesan ojek online saja.

.

Gavin turun dari mobilnya, lalu ia masuk ke dalam supermarket. Kemudian ia menuju kasir. "Rokok su**a satu." Kata Gavin pada kasir supermarket itu.

Kemudian ia tiba-tiba ingin membeli camilan. Akhirnya ia menghampiri rak-rak makanan ringan. Sampai dimana ia melewati rak susu ibu hamil.

Gavin menatap kardus-kardus susu ibu hamil itu sambil termenung. "Aku hamil." Kalimat yang dikatakan Rafa terus saja terlintas di kepalanya.

"Mas mas, minggir sedikit mas, saya mau lewat." Tiba-tiba ada seseorang yang membuyarkan lamunannya.

Kemudian Gavin kembali menatap susu ibu hamil tersebut. Tanpa berpikir lagi, ia mengambil dua dus susu ibu hamilnya.

Diberikannya kepada kasir, lalu membayarnya. "Istrinya lagi hamil, mas?" Tanya si kasir supermarket.

Gavin menghela nafas jengah, lalu menatap tajam si karyawan itu. "Bukan urusan, Lo."

Karyawan tersebut meneguk ludahnya ketakutan melihat wajah Gavin.

Ia pun mengambil barang yang ia beli, lalu berjalan keluar. Tapi, saat ia menarik pintu, Gavin sedikit kaget saat ia tak sengaja berpapasan dan bertemu dengan Rafa yang hendak masuk ke supermarket.

Mereka saling memandang satu sama lain. Sampai akhirnya, Rafa memalingkan wajahnya lalu berjalan melewati Gavin dengan acuhnya.

Gavin yang seperti terabaikan dan teracuhkan, ia pun melihat sosok lelaki pendek tersebut. Kemudian ia terkekeh. "Cih!"

Lalu Gavin melangkah keluar dari supermarket. Di saat hendak masuk mobil, ternyata sudah gerimis saja. Kemudian melihat langit yang memang sangat-sangat mendung.

Sedangkan Rafa yang ada di dalam supermarket, hanya bisa memandangnya dari jauh, dan mencoba bersikap acuh saat berpapasan dengan Gavin.

.

MY BOYFRIEND IS BADBOY || Ss1 - Ss2 || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang