Part 14

13.8K 926 32
                                    

Kalau masih ada typo atau kekeliruan mohon maaf ya, dan bisa ditandai dengan komentar. Makaciw:)

.

Beberapa bulan berlalu, hingga kehamilan Rafa sudah menginjak 7 Bulan.

Rafa duduk di tepi kasurnya sambil memandangi wajah Gavin yang masih tertidur itu. Semenjak perut Rafa semakin membesar, Gavin jadi sering menginap di rumahnya.

Setiap hendak tidur, Gavin selalu mencium dan mengelus perutnya Rafa. Tak lupa, Gavin selalu rajin menemani Rafa untuk cek kehamilan. Setiap pagi dan malam selalu mengingatkan Rafa untuk meminum susu pakmil nya. Melihat perhatian yang diberikan olehnya, Rafa merasa Gavin sudah berubah. Oh ya, Gavin sudah berhenti merokok, karna itu perintah dari Rafa. Dan tentu Gavin mendengarkan apa yang diperintahkannya.

Rafa mengguncang pelan tubuh Gavin. "Vin... Udah pagi, sana mandi, nanti telat loh."

Gavin mengerutkan keningnya saat merasa tidurnya terganggu. Lalu ia bangun dan duduk dengan mata yang masih terpejam. Rafa terkekeh melihatnya.

"Masih ngantuk?" Tanya Rafa.

Gavin mengangguk.

Rafa menghela nafas. "Buka matanya, ih. Sana mandiii..." Rafa menarik tangan Gavin.

Gavin akhirnya turun dari kasur dan berjalan dengan langkah malasnya menuju kamar mandi. Rafa terkekeh sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Sambil menunggu Gavin selesai, Rafa pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

Setelah menunggu lumayan lama, akhirnya Gavin selesai juga. Berjalan mendekat pada meja makan lalu duduk di samping Rafa. Di depan Gavin sudah ada Ronal.

"Yaudah, makan sarapannya." Ujar Rafa.

Dan mereka pun memakan sarapannya dengan khidmat.

Setelah selesai sarapan Ronal berpamitan terlebih dahulu untuk berangkat ke kantornya. Sedangkan Gavin masih duduk di meja makan sambil melihat Rafa yang tengah sibuk mencuci piring.

"Udah sana, berangkat. Aku gakpapa, kok." Ujar Rafa.

Gavin menghela nafas panjang, bangkit dari duduknya lalu berjalan menghampiri Rafa. Kemudian memeluk Rafa dari belakang. Rafa membulatkan matanya terkejut. Lalu Rafa pun menghadap pada Gavin.

"Kenapa?" Tanya Rafa.

Gavin menggelengkan kepalanya.

"Jangan lupa minum susunya." Ujar Gavin sambil mengelus kepala Rafa.

"Iya, gak bakal lupa, kok." Jawab Rafa tersenyum. Lalu melihat jam di dinding. "Kamu gak mau berangkat? Udah mepet tuh."

Gavin melihat jam di dinding itu. "Gakpapa telat."

Kemudian Gavin berjongkok lalu menciumi perut Rafa yang sudah membesar itu.

Cup! Cup! Cup!
Menciumnya berulang kali membuat Rafa tersenyum.

Lalu Gavin menempelkan pipinya pada perut Rafa. Tak lama, Gavin merasakan gerakan di perut Rafa. Gavin melotot terkejut.

"Dia gerak." Ujar Gavin antusias.

"Tapi, dia nakal, masa nendang pipi gue!" Kata Gavin sebal.

Rafa tertawa. "Ya kan emang kayak Daddynya, nakal!" Ejek Rafa.

Mungkin kalian penasaran sama jenis kelamin anak mereka, kan? Anak Gavin dan Rafa terdeteksi laki-laki, woy! Tapi masih belum tau, tergolong boti atau seme.

Gavin terkekeh pelan, lalu kembali berdiri. Menatap wajah Rafa dengan lekat lalu mencium keningnya.

"Gue berangkat dulu. Jangan lupa minum susunya."

MY BOYFRIEND IS BADBOY || Ss1 - Ss2 || END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang