TW : 13. Again (17+)

803 45 7
                                        

TERDAPAT ADEGAN NC!

AUTHOR POV

"VEGAS?!" Pete, berteriak cukup keras ketika mereka telah sampai di kamar Vegas. Ia mencoba untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya ketika Vegas telah menjatuhkan tubuh nya di atas kasur.

Menatap Vegas dengan tatapan tajam seolah-olah sedang mengutuk Vegas di dalam pikiranya.

"Vegas? Apa yang kau lakukan?" Kata Pete menatap mata Vegas tajam. Sementara Vegas hanya menatap Pete dengan senyuman nakalnya.

Tak menghiraukan perkataan Pete, Vegas justru malah merangkak ke arah Pete, hingga membuat Pete terpojok di ujung kasur.

Pete, gelagapan. Ia hanya bisa memandang Vegas, yang mengunci pergerakan tubuhnya. Tangan Pete, kini melentang ke atas karena Vegas yang melakukan nya. Lagi dan lagi. Nafas Pete seperti tercekat di suatu tempat.

"V-vegas? A-apa yang akan kamu lakukan padaku?-" Tanya Pete gugup.

Vegas mengendus leher Pete, "Ini adalah hukuman karena kau telah berani membantah perkataan ku, Pete."

"Nghh- Vegas bukankah aku melakukannya dengan sangat baik? Kenapa aku justru malah mendapat hukuman?"

Vegas tersenyum nakal.

"Kalau begitu, anggap saja ini hadiah dari ku."

Demi Moon Goddess, aku ingin menghilang sekarang juga!

Vegas mulai menarik leher Pete. Melumat bibir Pete.

Desahan kecil mulai terdengar di sela sela ciuman mereka. Vegas melumat bibir Pete dengan ganas tapi menuntun. Tak kalah dari ciuman itu, kini Vegas beralih untuk mencium leher jenjang Pete. Menjilat leher Pete seperti menjilat eskrim kesukaan nya.

Sedangkan Pete hanya bisa mendesah. Menahan aura yang bergejolak di perut nya. Seakan-akan kupu kupu sedang menari nari di sana.

Puas memainkan leher jenjang Pete. Kini Vegas mulai beralih menatap tanda Mate nya yang berada di dada kiri Pete. Membuka baju Pete perlahan. Dan melepas baju yang Pete kenakan.

Pete membiarkan Vegas melakukan itu. Ia justru tak menolak setiap sentuhan jari jemari Vegas di tubuhnya. Seolah tersihir dengan pesona Vegas yang memukau.

Pete, mengutuk dirinya sendiri karena tidak bisa menolak perlakuan itu. Entah karena dirinya merasa bahwa itu adalah sebagai hukuman atas tindakan yang dilakukan nya. Atau justru karena ada alasan lain yang membuat Pete membiarkan Vegas menjamah tubuhnya.

Selama ini, Pete mengaku bahwa dirinya memang sudah semakin nyaman berada di dunia Vegas. Mungkin karena perlakuan Vegas yang baik padanya, juga ada Nai dan Non yang selalu menemani nya.

Pete merasa bahwa dia telah nyaman berada disini. Bahkan dirinya juga sudah lama tak kembali ke dunia asalnya. Entah, Pete juga tidak tahu perasaan apa yang dia miliki sekarang.

Bukankah ini adalah bencana? Karena semakin Pete merasa nyaman di dunia ini, semakin Pete jatuh cinta lebih dalam kepada Vegas. Semakin enggan pula dirinya kembali ke dunia asalnya.

Pete menggeliat karena kini Vegas telah turun ke bagian dadanya. Menjilati Nipple nya itu layaknya seorang bayi yang tengah menyusu.

"V-vegas?!" Panggil nya lagi. Dengan penuh frustasi.

"Dont worry, im not gonna hurt you." Vegas, membalikkan tubuh Pete dengan lembut. Tangannya mulai meraba kembali tubuh Pete. Ia menyentuh punggung Pete yang mulus, mengendus punggung itu yang mengeluarkan aroma Lily dan sweet pea.

Two WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang