7 : Latihan Pertama

14 2 0
                                    

"Urusan apa sih? Gue kepo nih" Aurel yang seperti biasa selalu menjemput Melody di kelas saat bel pulang sekolah berbunyi itu nampak menatap Melody dengan raut penasaran

"Ada lah" jawab Melody sekenanya

"Ya terus masa gue pulang sendiri? Gue ikut lu ya?"

Melody menatapnya datar. "Gak" lalu berlalu begitu saja meninggalkan Aurel

Aurel hanya menahan kesal dengan bibir yang sedikit cemberut lalu pergi ke arah yang berlawanan arah dengan Melody

Pulang sekolah ini Melody ada latihan olimpiade matematika sama itu si kulkas berjalan alias Wain

Melody gak ngasih tau Aurel kalau dia bakal ada olimpiade dan ada latihan setiap pulang sekolahnya

Buat apa juga gitu, gak penting

Akhirnya Melody sampai di ruang kelas yang akan digunakannya untuk belajar olimpiade

"Lama lu, seharusnya lu tuh harus dateng sebelum gue dateng"

Belum juga basa-basi, udah di semprot duluan

Melody menatap Wain dengan tatapan datar

"Ye"

Setelah itu mengambil tempat di sebelah Wain

"Sok cool" -Wain

"Bukannya lu yang sok cool?" -Melody

"Jelas lu lah" -Wain

"Dijuluki kulkas berjalan tapi lu kagak bawa kulkas tuh" -Melody

"Lu juga, dijuluki putri es tapi gak ada esnya" -Wain

"Di kira gue kutub yang bisa penuh sama es apa?" -Melody

"Terus lu kira gue itu kotak yang dapat nyalurin listrik jadi pendingin gitu?" -Wain

"Gak, mangkannya lu sok cool. Yang ngasih julukan kulkas berjalan pasti orang tolol" -Melody

"Yang ngasih lu julukan putri es berarti lebih tolol lagi" -Wain

"Lu dari tadi muter balikin omongan gue, gak punya bahan buat debat ya?" -Melody

"Itu tandanya gue cerdas, gue bahkan bisa debat tanpa harus mikir" -Wain

"Sombong bener lu kulkas!" -Melody

"Banyak omong lu es batu!" -Wain

Keduanya lalu bertatapan dengan datar tapi sengit

Pak Hyunsik yang sedari tadi hanya diam melihat perdebatan itu di meja guru menggaruk kepalanya bingung

"Ini kalian niat ke sini mau latihan olimpiade atau latihan lomba debat?"









































---------------
Pak Hyunsik pun terheran-heran

Arestara : WainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang