5 : Ruang Musik

22 2 0
                                    

Tak!

Wain menutup layar laptopnya saat dirasa dirinya telah terlalu lama mengerjakan sebuah lagu di dalam tempat perekam di ruang musik

Wain lalu mengemasi barang-barangnya dan membuka ruang perekam itu

Gelap

Itulah yang pertama kali dilihatnya

Wain berjalan menuju pintu, mencoba membukanya, tapi pintu itu terkunci, tidak bisa terbuka

Wain menghela nafasnya

Pasti dia kekunci lagi di ruang musik ini

Wain udah terbiasa dengan kejadian ini, bahkan dirinya pernah menginap di ruang musik ini karena terlalu fokus mengerjakan lagu barunya

Wain memilih menyalakan lampu di ruangan itu lalu duduk menyandar pada dinding

Membuka ponselnya dan mencoba mengirim pesan pada satpam sekolah untuk membuka ruang musik

Duk!

Pergerakan jarinya yang mencari kontak satpam sekolah terhenti saat mendengar suara yang terdengar dari pojok sana

Wain mendekat, penasaran itu suara apa

Di balik piano yang ada di pojok, terdapat seorang perempuan dengan wajah datarnya sedang mengusap kepalanya

Mungkin suara tadi berasal dari kepala perempuan itu yang terbentur dengan piano

Wain mengenali perempuan itu, dirinya pernah bertemu beberapa kali dengan perempuan itu

Siapa namanya?

Kalau tidak salah sih, seingat Wain, namanya itu Melody. Nama yang mudah diingat

Lama memperhatikan perempuan itu, Wain tidak sadar kalau yang diperhatikannya menatapnya balik

Duk!

"Auu..!"

Wain memegangi tulang kering kaki kirinya lalu menatap tajam pada Melody yang juga balik menatapnya tajam

"Ngapain lu nendang tulang kering gue?" Tanyanya dengan nada datar

"Ngapain lu ngelihatin gue kayak tadi?" Tanya Melody balik dengan tatapan datarnya

"Siapa juga yang ngelihatin lu?" Wain berjalan menjauh, masih dengan tatapan datarnya yang tertuju pada Melody

"Itu sekarang lu ngelihatin gue" Melody nunjuk Wain

Wain berdecih kesal lalu segera mengirim pesan pada satpam sekolah agar membuka ruang musik ini

Sedangkan Melody mengambil tasnya yang dijadikan bantal lalu menggendong tas itu dan berjalan menuju pintu

Melody membolos di dua jam pelajaran terakhir, malas untuk sekedar mengikuti pelajaran bahasa Inggris

Memutar kenop pintu itu, tapi pintu itu tetap diam, tidak bereaksi sama sekali

"Bodoh! Pintunya di kunci!"

Melody langsung berbalik badan dan menatap Wain tajam

"Tau gitu kenapa gak bilang dari tadi?"  Melody berucap kesal lalu duduk di tempat duduk piano

"Lu sendiri yang nggak nanya" jawab Wain tak kalah kesal

Nih orang benar-benar menyebalkan

Begitulah isi pikiran keduanya

Lama menatap satu sama lain dengan tatapan kesal tanpa suara sedikitpun, bunyi pintu di buka lalu terdengar

Tak banyak bicara, Wain langsung berdiri dan menerobos keluar dari pintu melewati satpam yang bingung karena ternyata Wain tidak sendiri disana

Begitupula Melody yang langsung pergi dari sana sesaat setelah Wain meninggalkan ruangan



































---------------
Update sekarang soalnya kemarin lupa

Arestara : WainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang