Pak Hyunsik mengecek jam di pergelangan tangannya, ini udah 20 menit sejak jam pulang sekolah, tapi kedua murid yang di bimbingnya untuk melakukan olimpiade ini masih belum datang juga
Apalagi Wain, biasanya dia datang paling lama tuh 10 menit setelah bel pulang berbunyi
Beda sama Melody yang pernah nelat sampai 30 menit dengan alasan ketiduran di kelas
Pak Hyunsik bahkan sampai bertanya-tanya, kenapa murid yang hobinya tidur kayak Melody bisa sepintar itu di mapel matematika
Setelah menunggu sekitar 5 menit, barulah kedua murid itu muncul bersamaan
Dengan Wain yang pertama kali masuk, diikuti dengan Melody yang membawa sekresek penuh camilan di belakangnya
"Tumben datengnya lama terus barengan?" Pak Hyunsik bertanya
Sebenarnya dalam hati Pak Hyunsik senang karena kayaknya kapalnya nih mengalami kemajuan
"Si es batu tuh, beli camilan aja lama banget" jawab Wain sambil ngelirik tajam pada Melody
"Ya kan gue pilih baik-baik, emang lu cuma asal ambil aja tanpa tanya gue suka atau gak?" Balas Melody sambil melirik Wain juga yang tentunya tak kalah tajam
Pak Hyunsik yang menonton perdebatan itu menghela nafas bosan, paling juga habis ini Wain bakal ngebales Melody sambil ngatain Melody es batu
"Ya maaf.. tapi karena gue gak tau, mangkannya gue ikut lu beli camilan, biar gue tau apa aja yang lu suka"
Pak Hyunsik langsung duduk tegap menatap kedua anak didiknya itu setelah mendengar jawaban dari Wain yang di luar nalarnya
Wain yang menggaruk belakang kepalanya dengan telinga yang memerah, sedangkan Melody terlihat menyibukkan diri dengan buku olimpiade-nya, tapi Pak Hyunsik dapat melihat kalau wajah muridnya itu sedikit memerah
Apa ini tanda-tanda lampu hijau buat mereka berdua?
Berpaling dari pikirannya itu, Pak Hyunsik langsung kembali ke mode guru dan mulai mengajar untuk materi olimpiade selanjutnya
"Kalian berdua, saya tinggal ke kamar mandi sebentar ya" pamit Pak Hyunsik yang hanya diangguki keduanya
Sepeninggalan Pak Hyunsik, keduanya sama-sama diam, ruang kelas itu pun hening, hingga suara detik jarum jam pun terdengar
Barulah suara Melody memecahkan keheningan itu
"Makasih camilannya, tapi.. lu gak perlu selalu beliin gue camilan tiap latihan olim" Melody sambil tetap menggerakkan pensil di tangannya
Wain yang mendengar itu langsung menghentikan gerakan tangannya. "A-ah.. gitu ya.."
Melody langsung menoleh pada Wain saat mendengar nada seperti kecewa itu keluar dari mulut Wain
Entah kenapa Wain merasa kalau Melody jadi kayak gak butuh dirinya gitu dan gak suka kalau Wain nyoba PDKT ke Melody
"Maksud gue tuh.. biar gue nantinya gak nganggep lu.. itu.. cuma sekedar ATM berjalan aja.." Melody agak gelagapan jelasinnya
Melody memang gak sepandai itu nyusun kata-kata buat jelasin suatu hal ke seseorang, karenanya banyak yang salah paham sama dia
Tapi entah kenapa Melody gak mau kalau Wain salah paham sama omongannya
Wain yang awalnya muram itu langsung menatap Melody yang gelagapan dengan senyumannya
"Jadi.. kan lu suka gue kan.. jadi.. gue pingin mikirin itu.. anu.." Melody menggaruk kepalanya bingung saat tak ada kata yang tepat dalam pikirannya untuk menjelaskan maksudnya pada Wain
"Iya.. gue paham kok"
Melody langsung menatap Wain yang juga menatapnya dengan senyuman di bibirnya itu
Untuk pertama kalinya, jantung Melody rasanya berdetak lebih kencang saat melihat senyuman itu
---------------
Hi hi!
Lama gak update ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Arestara : Wain
FanficPepatah "Jodoh itu cerminan diri sendiri" memang benar adanya ya.. Lokal! Wain x You XODIAC Update setiap Kamis dan Minggu #kalau gak lupa :')