11 : Cafe

9 1 0
                                    

Seperti pulang sekolah biasanya, mereka berdua latihan olimpiade lagi

Tapi kali ini cuma berdua dan mereka latihannya gak di sekolah

"Mau kemana sih?" Tanya Melody sedikit kesal

Pasalnya sedari tadi Melody bertanya akan kemana pada Wain dan gak di jawab sama sekali, di diemin mulu dari tadi

Wain lalu berhenti di depan sebuah cafe

Cafe yang tempo hari mereka datangi untung belajar olimpiade juga

"Ngapain ke sini? Di sekolah aja kan enak"

"Biar lu gak ngomel-ngomel soal laper lagi, terus latihannya berjalan lancar. Berisik tau dengerin lu ngomel tiap hari" jawab Wain lalu langsung memasuki cafe itu

Tentu saja dengan Melody yang mengikutinya di belakang

Setelah itu mereka memesan makanan dan minuman

"Hari ini kita ada promo couple, Kak. Harga paketnya lebih terjangkau. Mau sekalian, Kak?" Tanya sang pegawai cafe

"Tapi--"

"Boleh! Tapi ini untuk varian rasanya bisa custom kan?" Melody memotong ucapan Wain

"Tentu boleh, jadi tambah promo couple sekalian?"

Melody langsung menatap Wain berbinar di sertai senyumnya. "Boleh ya, Kak?"

Wain langsung mengalihkan pandangannya saat di rasa pipinya memanas

"Terserah"

Pegawai yang melayani mereka tersenyum kecil. "Kalian pasangan baru ya?"

Melody yang di tanya seperti itu sedikit kaget, bingung harus menjawab apa

"Habisnya kalian kelihatan masih malu-malu gitu"

Melody hanya tersenyum menanggapinya

Setelah memesan, mereka berdua mencari tempat duduk

Wain langsung menatap Melody datar. "Ngapain pakai pesan promo couple segala?"

"Lu gak lihat tadi di promo couple banyak makanan manisnya? Mana harganya murah lagi, tentu saja gue mau pesan itu lah!" Jawab Melody bersemangat

"Tapi gak usah natap gue kayak tadi bisa kan?"

"Kenapa? Lu baper jangan-jangan?" Melody menunjuk Wain yang memerah lagi

"Mana ada gue baper sama es batu kayak lu" Wain mengalihkan pandangannya

"Ya siapa tau, lagi pula kalau nggak gitu mana mungkin pegawainya percaya kalau kita couple" jawab Melody, dirinya lalu mengeluarkan buku olimpiade-nya

Wain juga ikut mengeluarkan buku olimpiade miliknya sambil berusaha menetralkan jantungnya yang berdegup kencang

"Berarti mulai kayak biasanya kan? Gue kerjain dulu nanti lu yang koreksi?"

Pertanyaan dari Melody membuat Wain yang berusaha menetralkan degup jantungnya itu buyar

"Iya"

Wain melihat bagaimana Melody mengangguk paham lalu mulai mengerjakan soal sambil sesekali menyisipkan rambutnya di belakang telinga karena mengganggu penglihatannya

Perlahan degup jantungnya kembali berdetak kencang

Ini Wain gak mungkin suka sama Melody beneran kan?

































---------------
Ada yang udah sadar nih

Arestara : WainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang