9 : Hari Libur

9 1 0
                                    

Hari yang di tunggu-tunggu Melody setelah seminggu mengikuti pelajaran di sekolah telah tiba

Iyup! Ini hari libur sekolah

Seperti hari libur biasanya, Melody bakal rebahan di kamar sampai mentari naik lalu keluar buat sekedar makan dan masuk lagi sampai esok harinya

Sehari tanpa harus mikirin pelajaran dan soal-soal latihan olimpiade

Ngomongin gitu aja udah ngebuat Melody senang

Tapi kesenangannya itu terhenti saat ponselnya berdering menandakan pesan masuk

Melody segera mengeceknya, siapa juga coba yang ngirim dia pesan? Kalau Aurel gak mungkin sih, kan chatnya udah Melody arsipin, jadi gak bakal bunyi kalau dia ngirim pesan

Temannya yang lain? Melody cuma dua teman lagi selain Aurel, dan chat mereka juga sama-sama Melody arsipkan biar nggak menganggu hari liburnya yang damai

unknown
k sklh cpt

Melody mengernyit membacanya

Siapa sih nih orang?

Karena penasaran itu siapa, Melody menekan foto profil orang itu, tapi belum sempat melihat, udah ada telepon masuk dari nomor yang sama

Melody langsung mengangkatnya

"Cepet ke sekolah, gue tunggu"

Dan telepon itu terputus begitu saja

Melody berdecak kesal dan segera bangkit dari ranjangnya

Sekali dengar saja Melody tahu siapa yang menelponnya dengan suara berat itu

Si kulkas Wain

Ngapain sih nyuruh orang ke sekolah di hari libur begini??

Karena rasa malasnya, Melody ke sekolah tetap memakai celana pendek hitam dan kaos putih cropnya

Hanya memasangkan kemeja putih di tubuhnya, topi di kepalanya, dan memakai sepatu, barulah dia berangkat

Sesampainya di sana, Melody melihat Wain yang rapi memakai kemeja dan celana panjang tengah berdiri di gerbang sekolah seraya memainkan ponselnya dan satu tangan yang tersimpan di saku celana

"Ngapain nyuruh gue kesini?" Tanya Melody tanpa basa-basi saat telah sampai di hadapan Wain

Wain mematikan ponselnya dan melihat Melody yang telah berdiri di depannya

"Latihan olimpiade, lu lupa?"

Setelah Wain berkata seperti itu barulah Melody ingat kalau hari Minggu ini harusnya dirinya berlatih olimpiade di sekolah bersama Wain dan Pak Hyunsik

"Yaudah, sekarang latihannya dimana? Pak Husein-nya?" Melody bertanya

"Udah pulang" -Wain

"Kok?" -Melody

"Lu di tungguin dari jam tujuh nggak ke sini-sini, kan latihannya jam tujuh sampai jam sembilan" -Wain

"Ya kan gue lupa, lu yang ingat kenapa gak chat gue dari pagi aja coba?" -Melody

"Di kira nyari nomor telepon lu itu gampang apa?" -Wain

"Tapi kan lu bisa dapet, coba lu lebih berusaha lagi, pasti bisa dapet sebelum jam tujuh" -Melody

Wain hanya menatapnya datar dan berjalan menjauh

Tapi Melody langsung mencengkal lengannya. "Gue udah disini dan lu malah pergi gitu aja?"

"Terus gue harus apa?" Wain bertanya dengan tatapan datarnya

"Tanggung jawab kek, sia-sia dong gue bangun dari tempat tidur"

Wain melepaskan cekalan tangan Melody dan berjalan menjuah

Melody hanya bisa mengumpati manusia kulkas itu dalam hati

"Ngapain masih di situ?"

Melody mengernyit saat Wain berhenti dan menoleh pada dirinya

Tak menjawab, Melody hanya diam dengan memikirkan Wain lagi ngomong sama dirinya atau bukan

Wain lalu dengan cepat kembali dan menggenggam tangan Melody lalu menariknya agar mengikutinya berjalan

"Di tanya kok diem" gerutu Wain pelan

"Lu mau bawa gue kemana?" Tanya Melody

"Cafe" -Wain

"Ngapain?" -Melody

"Belajar lah, ngapain lagi coba? Hangout sama lu? Ngebayangin itu aja gak pernah" -Wain

Melody hanya menatapnya kesal. "Kalau gitu tolong lepasin tangan lu, gue bisa jalan sendiri kali. Gak perlu di gandeng segala"

Wain lalu menghentikan langkahnya, yang mana membuat Melody menghentikan langkahnya juga

Wain lalu menatap pada Melody dengan sedikit seringai kecil di bibirnya

"Kalau gue gak mau, gimana?"































---------------
Wain mulai beraksi..!

Arestara : WainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang