Happy Reading
°
°
°
Ctas
Ctas
Ctas
"Bodoh! Bagaimana kamu bisa mendapat nilai buruk seperti itu? Saya sudah suruh belajar kan? Atau kamu memang tidak bersungguh-sungguh, Taufan?"
Ctas
Lagi, punggung itu kembali dicambuk dengan gesper.
"Saya benar-benar kecewa Taufan, entah kenapa kamu bisa lahir di keluarga ini,"
Ctas
"Hanya kamu, hanya kamu anak yang paling bodoh diantara saudaramu,"
Ctas
"Kamu ini anak kedua, jangan banyak bermain-main dengan Thorn dan Blaze,"
Ctas
"Lihat kakak kamu. Dia populer, nilainya bagus, tidak banyak tingkah, juga banyak prestasi,"
Ctas
"Kamu? Bodoh, banyak tingkah, kekanakan, hanya tau bermain, dan.."
"..Aib keluarga,"
Deg
Tepat setelah mengatakan itu, dia meninggalkannya sendirian disana.
Taufan, anak yang menjadi sasaran cambuk ayahnya itu mengepalkan tangannya. Dia tahu, tapi dia hanya diam. Kejadian tujuh tahun lalu terus saja berputar di kepalanya, bagai kaset rusak.
Dan Amato- ayahnya itu selalu mengungkitnya kala ia melakukan kesalahan, atau juga membandingkannya dengan saudara yang lain.
Seperti saat ini, Taufan dicambuk habis-habisan oleh Amato karena nilai ulangan hariannya hanya delapan puluh delapan (88).
Itu baru ulangan harian, bagaimana jika ulangan semester?
Taufan menunduk memegangi dadanya yang terasa berdenyut, manik shappire nya memejam menahan sakit.
Sial, dia tidak suka dengan situasi ini.
Tidak, tidak. Taufan tidak menangis, ia hanya menenangkan pikirannya dan merilekskan tubuhnya.
Menangis? Saking terbiasanya dengan rasa sakit, air matanya sudah tidak berlaku lagi.
"Bunda.. Upan sakit," Gumamnya pelan.
Perlahan Taufan berdiri setelah dadanya tidak sakit lagi, ia keluar dari ruang keramat tempat Amato menyiksanya.
Kakinya melangkah pelan kedalam rumah, dapat ia dua adik sepermainan nya sedang duduk berdua diruang keluarga.
"Kak Upan sini," Thorn, anak yang duduk di sofa itu melambaikan tangannya dengan senyum yang selalu ia tunjukan.
Taufan tersenyum tipis, ia membawa tubuhnya menghampiri dua adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Angel [END]
Fanfiction-DON'T BE SIDERS!! VOTE MASIH BERLAKU. Dia baik, Dia ceria, Dia murah senyum, Dia suka menolong, Tapi dia hancur. Utuh tapi rapuh, he's broken angel. Dia terus saja menyusun jiwanya yang rapuh agar tetap utuh, tertawa adalah caranya untuk menutupi l...