Happy Reading
°
°
°
"Duh, capek banget," Praktek olahraga baru saja selesai, Taufan mendudukkan dirinya dipinggir lapangan.
"Weh weh, gosip baru cuy," Celetuk Dini yang baru kembali dari UKS.
"Apa tuch,"
"Gosip apa beb?"
"Ini tentang pak Dira," Ujar Dini.
"Guru BK yang masih bujang itu? Dia kenapa?" Tanya Vani, teman se-pergosipan Dini.
"Ini beritanya baru dari mulut ke mulut ye, aslinya gue juga gak tau. Katanya ada murid yang nemu pak Dira sekarat di toilet cowok, dan.. ada dan nya nih,"
"Katanya, kalo orang yang suka ngegantung cerita bakal dikasih azab. Katanya sih, katanya.." Ujar Sora, memang siapa yang tidak kesal saat sedang serius mendengarkan cerita malah digantung?
"Iya-iya, ini dilanjut ni. Pas guru-guru ngecek CCTV, ternyata pelakunya murid sekolah ini. Gila gak tuh?"
"What? Anjir serius? Dari kelas mana?" Dini hanya menggeleng atas pertanyaan dari Vani.
"Gak tau bjir, guru-guru pada tutup mulut,"
'Pak Dira? Sekarat? Pelakunya murid disini, apa dia juga korban pelecehan nya pak Dira?'
Taufan sibuk dengan pikirannya setelah tak sengaja mendengar percakapan Trio Lambe Turah disana.
"Terserah lah, semoga amalnya diterima Tuhan," Taufan tidak mau ambil pusing, biarkan guru brengsek itu berhadapan langsung dengan Tuhan.
Pukul 16.26
Taufan berjalan menuju parkiran untuk mengambil motornya, sampai disana dirinya langsung menaiki motor itu dan melaju meninggalkan area sekolah.
Diikuti oleh seseorang yang sedari tadi menunggu Taufan diatas jok motornya, orang itu mengikuti Taufan sampai Taufan tiba di rumahnya.
'dia bener-bener lupa sama gua,' Orang itu menatap sendu pada gelang yang terpasang di tangannya, gelang perak dengan liontin bulan sabit dan kupu-kupu pemberian dari Taufan.
'Maaf Sky, harusnya waktu itu Lo gak perlu nolong gua. Lo ada kesempatan buat kabur, tapi Lo lebih milih nolong gua, dan Lo yang kena imbasnya, maaf..'
_____
Taufan memasukkan motornya kedalam garasi dan langsung memasuki rumah, satu kata untuk suasana rumah ini,
Sepi.
Ada dua jawaban. Pertama, penghuni lain belum pulang dari sekolah. Kedua, mereka berada dikamar masing-masing.
Taufan tak terlalu memikirkannya, ia melangkah menuju kamar miliknya.
"Lah bocah, masih disini ternyata," Ujar Taufan saat melihat Blaze berdiri didepan jendela membelakanginya.
"Disini adem, gimana sekolah Lo?"
"Lancar-lancar aja si. Tapi gak ada Lo jadi gak seru, gak ada partner jail,"
'Andai Lo tau gue sering dilecehin, gue pengen cerita, tapi gak bisa,'
"Berarti di sekolah tadi, Lo gak bikin onar dong?"
"Iyalah, mana mau gue dihukum sendirian," Blaze tertawa mendengar keluhan Taufan.
"Ketawa Lo. Sana balik ke kamar, gue mau mandi,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Angel [END]
Fanfiction-DON'T BE SIDERS!! VOTE MASIH BERLAKU. Dia baik, Dia ceria, Dia murah senyum, Dia suka menolong, Tapi dia hancur. Utuh tapi rapuh, he's broken angel. Dia terus saja menyusun jiwanya yang rapuh agar tetap utuh, tertawa adalah caranya untuk menutupi l...