31

2 0 0
                                    

Hari sudah mulai menggelap. Sebelum ia pergi ke rumah sakit untuk bergantian menjaga ibu dengan Mas Adam, Sendu duduk diteras depan rumahnya.

Ia menatap langit yang tidak ada bintang bersinar dimalam itu. Ia terus mengingat wajah Senjani yang menangis karenanya. Kali ini, ia benar-benar tidak bisa bersama dengan perempuan yang dulu selalu membuatnya semangat untuk menjalani hidup. Ia ingin Senjani bahagia dengan orang yang tak pernah menyakitinya.

Sendu menatap gelang yang berliontin S yang ia gunakan ditangannya. Ia terus mengelus gelang itu dengan perasaan yang sedih dan kacau. Wajah Senjani benar-benar tak bisa lepas dari bayangannya. Ia harus terpaksa untuk melupakan Senjani dan memulai hidupnya seperti biasa tanpa Senjani. Ntah, ia akan bisa atau tidak.

Sendu mengeluarkan handphonenya dan menelpon seseorang,

"Hallo. Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam.. lo dimana? Jadi ke rumah sakit gak?" tanya Mas Adam

"Mas, gue kesana jam 8 gak papa kan?" ucap Sendu yang melihat jam coklat ditangannya

"Ya gak papa sih.. Tika ada disini.. lo mau kemana emang?" tanya Mas Adam

"Gue ada urusan bentar.. gak lama ko.. jam 8 gue langsung ke rumah sakit."

"Oh iyaudah.. kata dokter juga ibu udah membaik. Palingan besok sore udah boleh balik kerumah.." ucap Mas Adam

"Alhandulillah kalo gitu.. Iyaudah nanti gue kabarin kali kalo mau OTW ya.. Assalamualaikum.." ucap Sendu yang mematikan telpon.

Sendu mengeluarkan motornya dan menuju ke sesuatu tempat.

*****

Sendu memarkirkan motornya di warung babeh. Tak biasanya warung babeh sepi, hanya ada beberapa anak-anak yang sedang mengumpul.

Sendu menghampiri eka yang sedang bermain handphone dan menjaga warung di dalam.

"Ka.. Jana ada kagak?" tanya Sendu yang tiba-tiba menghampiri Eka.

"Jana? lagi ke apotek bentar beli obat.. kenapa emang? Lo mau mukulin dia lagi?" tanya Eka

Sendu duduk disamping Eka, "Kagak lah anjir.. gue pengen minta maaf" ucap Sendu

"Kirain.. eh iyaa.. ibu lo katanya sakit.. sakit apaan?" tanya Eka

"Tipes.."

"Gimana keadannya sekarang? Sorry nih gue kagak sempet jenguk. Balik malem terus gue.." ucap Eka

"Kalem aje si.. besok juga udah boleh balik.." ucap Sendu. "lo tau ibu gue sakit darimana?"

"Senjana.. Dia tau dari Jani sih.."

"Ohh.."

Saat Sendu dan Eka sedang mengobrol beberapa menit, Senjana datang dan terkejut melihat Sendu ada di warung babeh.

"Sendu..?" ucap Senjana

"Gue boleh ngomong sama lo sebentar gak?" ucap Sendu

"Boleh-boleh.. Ka nitip bentar.." ucap Senjana yang memberikan obatnya pada Eka. "Ngobrol di depan aja kali yaa.. apa mau disini?" tanya Senjana

"Didepan aja.. sepi juga.."

Senjana dan Sendu pun mengobrol di bale depan warung babeh.

"Kenapa?" tanya Senjana

"Gue pengen minta maaf Jana sama lo.." ucap Sendu

"Minta maaf? Emang lo salah apaan?"

"Udah mukulin lo sampe babak belur gitu.." kata Sendu

DUA SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang