LONDON
Waktu bergulir begitu cepat tidak terasa tiga bulan sudah berlalu sejak malam penyatuan dua insan waktu itu.
Kini Kwon Ji-eun berada di London tengah menikmati pemandangan senja di pinggir sungai Thames seorang diri dengan buku di pelukannya sesekali ia tersenyum ketika mengusap perutnya lembut penuh kasih sayang.
"Sorry for making you wait so long." kata sang pria dengan senyum merekah di wajah tampannya dengan tubuh menjulang di hadapannya Ji-eun tersenyum ke arahnya.
Pria tampan itu duduk di samping Ji-eun memberikan es cream coklat vanila sesuai permintaannya.
Ji-eun meraih es cream itu dengan mata berbinar ia merasa sangat bahagia seperti anak kecil menemukan harta karun mainan miliknya.
"Thank you very much. I hope you get the woman you love," kata Ji-eun tersenyum tanpa menyadari akan ucapannya itu.
Ji-eun tersenyum sambil memakan es creamnya tanpa menyadari tatapan sang pria tampan di sampingnya.
Pria tampan itu tersenyum penuh arti. "I've found it."
Ji-euh menoleh. "Wow, I'm glad to hear that."
"Who is that woman? I know her?"
Pria tampan itu mengangguk. "You know her well."
"Who?" Ji-eun penasaran.
"I'll introduce you later. We'd better go home now." Pria tampan itu berdiri ia mengulurkan tangan kanan yang langsung di tolak Ji-eun membuat ia mengernyitkan dahi.
"Bisakah kita duduk disini sebentar lagi?" Ji-eun menepuk bangku besi disampingnya meminta untuk pria tampan ini duduk disampingnya.
Sang pria menuruti keinginannya. Ji-eun merebahkan kepala diatas bahu sang pria. "Hm, andai kamu itu dia," lirih Ji-eun yang masih dapat didengar pria disampingnya.
"Apa kamu masih berharap akan dia?" Ekspresi pria tampan disampingnya berubah mendengar perkataan Ji-eun.
Ji-eun menggeleng pergerakannya dapat pria itu rasakan di atas bahunya. "Aku tidak yakin dia akan mencariku." Terdengar nada pesimis darinya. "Aku yakin dia tidak mencintaiku dan aku memutuskan untuk melanjutkan hidupku tanpa dia," kata Ji-eun meski sebenarnya ia merasa ragu untuk itu.
"Kamu harus melanjutkan hidupmu, dan kamu tidak sendiri karena ada aku disini." Pria tampan itu mengecup pucuk kepala Ji-eun diakhir kalimatnya sepenuh hati.
"Hm," Ji-eun memeluk lengan sang pria erat ia memejamkan mata buliran bening itu kembali menetes setiap mengingatnya.
Terima kasih telah mencintaiku dengan tulus. Meski ini hanya anganku saja aku tidak tahu bagaimana perasaanmu kepadaku? Aku berharap kamu juga merasakan hal yang sama, aku mohon tolong cari dan temukan aku segera, Yoongi-a.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE CHEMISTRY (COMPLETED)
FanficBenar kata orang lebih baik kita di cintai daripada kita yang mencinta seperti yang Kwon Ji-eun rasakan kepada Min Yoongi hingga pada akhirnya Ji-eun memilih pergi dari kehidupan Yoongi. Akankah Yoongi mengejarnya atau membiarkannya saja dan berpiki...