LOVE CHEMISTRY || BAB 11

198 79 67
                                    

Jieun hanya dapat termenung di depan jendela kamar masih setia menatap keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jieun hanya dapat termenung di depan jendela kamar masih setia menatap keluar. Dia nampak memikirkan sesuatu tanpa memperhatikan bentuk mata yang sembab. Apalagi hanya sekedar bercermin melihat mukanya secara keseluruhan dapat dipastikan kini Jieun terlihat seperti zombie. Akhir-akhir ini ia malas hanya sekedar untuk merias diri.

Anehnya selama masa kehamilannya Jieun tidak pernah merasakan mual-mual atau menginginkan suatu makanan tertentu seperti wanita hamil pada umumnya mengalami morning sickness.

Wajahnya tampak kuyu. Tak hanya itu matanya pun membengkak. Jieun meringis. Tak mungkin ia keluar rumah dalam keadaan seperti ini. Jelas hal ini akan mengundang pertanyaan siapapun yang melihatnya. Sungguh Jieun pun menatap pantulan dalam cermin seperti bukan dirinya, terlebih ia selalu berpenampilan cantik dan elegan meski ia tak suka berdandan berlebihan setidaknya penampilannya lebih segar dan sedap dipandang.

Jieun beringsut kemudian dengan cepat bergerak masuk ke arah kamar mandi membersihkan diri. Tak butuh lama setelah puas berendam di dalam bathtub Jieun beranjak, berjalan keluar kamar mandi menuju lemari baju. Dicarinya baju yang akan ia gunakan. Dress selutut berwarna peach ia pilih dengan potongan lengan panjang menutupi tangan mulusnya tak lupa kacamata hitam yang selalu ia kenakan disaat bepergian. Menyempurnakan penampilannya kali ini.

Jieun melirik jam yang sudah melingkar di lengan kirinya. Dia harus pergi ke suatu tempat menemui seseorang, Jieun pun meraih tas selempangnya yang ia letakkan di dalam lemari tersusun rapi di dalam sana dengan berbagai macam merek brand ternama.

Jieun mengusap perutnya lembut penuh kasih sayang dengan senyuman lebar, "Tunggu sebentar lagi kita akan bertemu appa," ucapnya penuh harap. Sebelum ia melangkah keluar kamar.

Tatapan Jieun beralih ke layar smartphone mendial nama kontak seseorang setelah memutus sambungan telepon ia melangkah keluar menekan tombol lift yang membawanya ke lantai bawah lobby hotel tempat ia tinggal selama tiga bulan di London.

"Hayoung-a benarkah kamu sudah sampai? Ah, baiklah. Sampai jumpa lagi." Pesan Jieun saat ia baru menaiki sebuah mobil yang membawa ke tempat tujuan. Ada perasaan bahagia dan juga was-was memenuhi benaknya. Tadi pagi Hayoung menghubunginya dan meminta Jieun untuk menemuinya disalah satu tempat yang cukup terkenal di London.

Tempatnya pun tak jauh dari tempat tinggal Jieun sekarang. Rasa bahagia itu kembali membuncah setiap kali membayangkan ia akan bertemu Min Yoongi, diselipi rasa nyeri setiap kali mengingat perbuatannya ada perasaan sesak Jieun rasakan. Ada perasaan sebuah pengharapan dan penolakan dalam hati. Hati kecilnya berharap akan kehadiran suaminya, disudut sisi hati lainnya ia menolak menemuinya. Harga dirinya kembali membuat egonya semakin besar kepala merasa tak terima, kini ia rasakan dilema.

Tak apa Jie semua akan baik-baik saja.

Apa yang kamu harapkan dari dia, Jie? Ayo, Jie sadar. Bukankah dia sudah melukai harga diri kamu!

LOVE CHEMISTRY (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang