LOVE CHEMISTRY (COMPLETED)

LOVE CHEMISTRY || BAB 7

Selama meeting hari ini Min Yoongi tampak diam saja pikirannya tidak terlalu fokus pada pembahas meeting hari ini mengenai investor.

Min Yoongi tampak lelah dirinya juga akhir-akhir kurang tidur. Yoongi merubah ekspresinya menjadi lebih serius , ketika Park Jimin menepuk bahu kiri Yoongi.

"Ada apa?Sedang memikirkan apa hyung sejak meeting tadi aku perhatikan hyung tidak fokus? memikirkan nona?" usik pria Park.

Yoongi tersentak diam tak merespon dan spontan mengangguk. Yoongi menoleh lalu menghela napas berat, kemudian menyesap caffein miliknya yang mulai dingin.

"Jujur aku sendiri bukan suami yang baik untuk Jieun,"

Park Jimin mengubah ekspresinya dengan serius. "Don't say that. Hyung pasti bisa menjadi suami yang baik untuk nona. Setiap perempuan pasti memiliki sesi sensitifnya sendiri, untuk saat ini mungkin nona butuh waktu untuk sendiri." Park Jimin berkata demikian karena ia cukup mengenal Jieun.

Park Jimin adalah secretaris Yoongi dan orang kepercayaannya. Jadi, ia sangat tahu atasannya ini termasuk dengan permasalahan rumah tangganya.

"Menurut kamu dimana keberadaan Jieun sekarang?"tanya Yoongi masih menatap cangkir kopi miliknya lalu beralih menatap pria Park dihadapannya.

"Apa hyung sudah mencarinya dan bertanya kepada para teman-temannya?"

"Hm, ... Dan hasilnya nihil."

Efek alkohol dikala mabuk membuatnya menjadi berdampak buruk sampai Jieun memilih pergi meninggalkannya. Min Yoongi menghela napas berat. Dia penyebab keretakan hubungan keduanya.

Andai waktu bisa diputar dia tidak akan berani menyentuhnya seperti itu dan mengontrol emosinya tetapi semuanya telah terjadi. Nasi sudah menjadi bubur sekarang waktunya bagi Yoongi untuk mengkreasikan agar bubur itu dapat dinikmati dengan meraciknya dengan berbagai macam toping diatasnya agar rasanya lebih lezat dan nikmat. Hal sama yang harus ia lakukan dalam kehidupan rumah tangganya, salah satunya menemukan Jieun lebih dahulu dan memperbaiki semuanya. Berulang kali Yoongi memikirkan hal serupa semua yang Yoongi lakukan merupakan sebuah kesalahannya. Ia ingin memperbaikinya dan menghabiskan waktu bersama Jieun.

"Aku mengakui kesalahan bagaimanapun aku tidak pantas untuk dimaafkan." Semua yang Yoongi lakukan malam itu karena pengaruh alkohol bukan karena keinginan pasangan suami istri pada umumnya. Yoongi telah memperkosa istrinya sendiri meski mereka sudah sah menjadi pasangan suami istri tetap saja yang Yoongi lakukan tidak dibenarkan. Tapi ya ... Akibatnya bisa seperti ini. Pikir Yoongi.

"Aku tau kamu pasti akan menganggap aku pria bejat aku tidak akan mengelak. Tapi kamu tau kan perasaan aku ke Jieun nyata? aku memang tertarik sama Jieun karena itu aku menikah dengannya. Setelah tanpa sadar aku sudah merebut masa depannya dan kebahagiaannya, seharusnya dia sudah menjalani kehidupannya dan mungkin ia akan merasa sangat bahagia bersama kekasihnya dan aku hanya pria brengsek yang sudah menghancurkan semuanya. Tapi bersama Jieun ... Aku merasakan hal lain, tapi sekarang ..." Yoongi menjeda kalimatnya ia tampak kuyu dan putus asa.

Park Jimin hanya mendengarkannya tanpa memojokkan atau menyudutkannya.

"Aku merasakan hal lain. Aku bahagia hanya dengan melihat senyumnya," lanjut Yoongi diakhir kalimatnya.

Park Jimin mengangguk. Dua tahu, dan sangat tahu soal perasaan hyungnya pada Jieun. Perempuan itu sudah membuat hyungnya sudah benar-benar jatuh cinta kepadanya.

"Hyung , tuan Jung memberitahuku bahwa tuan dan nyonya Kwon sudah berada di Seoul dan mereka ingin bertemu hyung. Apakah mereka tahu mengenai masalah hyung dan nona?" mendengar itu Yoongi memijat pelipisnya seraya menggeleng.

"Tenang ada Ha Young. Aku rasa dia tahu dimana nona berada setelah kepulangannya dari London," ucap Jimin santai.

"Aku sudah mencoba mencoba bertanya ke Ha Young dan tetap hasilnya nihil," ucap Yoongi lirih. Ada rasa sesak di dadanya setiap mengingat kebodohan yang  dia lakukan.

"Apakah hyung benar-benar mencintai nona dan berniat memperbaiki semuanya dengan sungguh-sungguh?"tanya Jimin mencoba meyakinkan.

"Aku sangat mencintainya dan aku akan memperbaiki semuanya. Aku berniat memulai kehidupan baru dengannya menjalani kehidupan pernikahan yang bahagia, meski aku tidak pantas untuk dimaafkan," kata Yoongi bersungguh-sungguh ditengah panggilan suara Park Jimin pada seseorang tanpa sepengetahuan Yoongi.

"Tenang Hyung semua akan baik-baik saja. Mengenai investor aku baru saja mendapat balasan email investor tersebut meminta hyung untuk menemuinya di London," ucap Park Jimin tersenyum penuh arti.

"WHAT?" pekik Yoongi kaget bercampur senang. Bagaimana bisa dengan mudahnya investor itu memintanya untuk menemuinya di London yang Yoongi ketahui investor itu sangat sulit untuk didekati. Sebuah kabar yang membuat Yoongi tersenyum senang dalam pekerjaannya untuk segera mendapat investor kali ini ia harus terbang ke London ditengah keraguannya dalam pencariannya untuk segera menemukan Jieun.

Park Jimin mengangguk seraya tersenyum lebar mereka telah mendapatkan investor ditengah permasalahan keuangan diperusahaan mereka membutuhkan investor tersebut.

"Jim please ... Ini serius? Jangan bercanda!

"Aku tidak bercanda hyung. Dan investor itu meminta hyung untuk menemuinya di London," jawab Jimin dengan senyuman.

Min Yoongi mengerutkan dahi ditengah masalah perusahan yang memang sangat membutuhkan investor ditengah kekurangan dana ada sebuah jawaban dan pertolongan. Min Yoongi merasa ada yang aneh dan curiga.

"Kenapa dia harus memintaku menemuinya di London?" gumam Yoongi pelan penuh tanya.

Dengan cengiran kuda Park Jimin mencoba tenang dengan mengambil napas dalam, lalu menghembuskan perlahan. "Aku sudah menyiapkan semuanya dan kita akan terbang ke London besok!"