Bab 5

8.2K 623 52
                                    


.  .  .

Beberapa hari kemudian...

Wei Wu Xian melangkah masuk ke gedung kampusnya langkah terseok-seok, wajah lesu serta lingkaran hitam tercetak jelas di bawah matanya.

Bagaimana tidak, Lan Wangji tak melepaskannya sedikitpun, pria itu memberinya istirahat saat makan saja setelahnya ia kembali menggempur hole Wei Wu Xian.

Bahkan saat mereka menuju gedung kampus pun pria yang berstatus sebagai suaminya itu kembali menyerangnya dan mereka melakukannya di dalam mobil dengan keadaan mobil masih berjalan.

"Hah... Apa dia ingin membunuhku, akhh.. Pinggang ku" ringisnya memegangi pinggangnya yang masih terasa sakit.

"Dasar singa kelebihan hormon" gerutunya kesal.

"Akhh... Soal.. Pinggang ku!" umpat nya.

Wei Wu Xian melangkah masuk ke kelasnya dan seluruh mahasiswa dalam kelas tersebut menatapnya bingung termasuk Jiang Cheng dan Nie Huaisang.

"Wei xiong, apa yang terjadi kenapa jalanmu gangkang?" tanya Huaisang saat melihat jalan sahabatnya aneh.

"Tidak apa apa, dia benar benar menghukumku selama tiga hari berturut-turut lihatlah aku bahkan kurang tidur" ucap Wei Wu Xian menunjukkan lingkaran hitam di bawah matanya.

Nie Huaisang dan Jiang Cheng saling pandang lalu tekikik pelan.

Kemudian mereka beralih lagi menatap Wei Wu Xian yang duduk dengan perlahan dan mendesis pelan.

"Apa sangat sakit?" tanya Nie Huaisang lagi ikut meringis seolah merasakan apa yang temannya itu rasakan.

Wei Wu Xian membulatkan matanya, lalu menatap temannya itu horor.

"Meskipun sakit, kau menikmatinya bukan" celetuk Jiang Cheng.

"Yakk... Jiang Cheng ap- akkhh..." pekik Wei Wu Xian lagi.

Lubang anal nya masih terasa sakit karena ulah singa kelebihan hormonnya itu.

Seluruh orang di dalam kelas tersebut menoleh kearah Wei Wu Xian.

"Sial.. Tunggu pembalasan ku ge!" desis Wei Wu Xian tajam.

"Hmm? Mau membalasnya seperti apa? Yang ada kau tidak bisa berjalan lagi" ucap Jiang Cheng dengan senyum mengejeknya.

"Tidak akan ku biarkan dia mendapatkanku dengan mudah" sahut Wei Wu Xian dengan senyuman liciknya.

Di dalam otaknya sudah terpikirkan berbagai cara untuk membalas dendam pada singa kelebihan hormonnya itu.

Jiang Cheng hanya menggelengkan kepalanya pelan, ia tahu apa yang akan di rencanakan oleh sahabatnya itu "Terserah" ucapnya.

Tak lama kemudian seorang dosen masuk dan memulai sesi mengajarnya.

Saat sang dosen tengah menjelaskan, tiba tiba saja ponsel Wei Wu Xian bergetar menandakan sebuah pesan masuk.

Drttt... Drrtt... Drrtt...

Alis Wei Wu Xian bertaut saat melihat nama sang suami tertera di layar ponselnya dan beberapa pesan darinya, lalu membuka pesan tersebut.

Lan Zhan:

Aku ada perjalanan bisnis 2 minggu ke Eropa, jaga dirimu.

Lan Zhan:

Hubungi aku jika terjadi sesuatu..

Lan Zhan:

Aku pergi..

Wei Wu Xian, menutup kembali pesan tersebut dan kembali fokus dosen yang menjelaskan di depannya.

"Bagus dengan begini aku bisa membalaskan dendam padamu"

"Selamat tersiksa singa mesumku" batin Wei Wu Xian licik.

Ia sudah tau apa yang harus ia lakukan pada suaminya di seberang sana.

Jiang Cheng yang melihat sahabatnya itu tersenyum sendiri seperti orang bodoh pun menggeplak kepala Wei Wu Xian.

Plakk

"Hentikan rencana bodoh mu itu, aku tau apa yang kau pikirkan. Sejak kapan kau menjadi binal begitu" celetuk Jiang Cheng kesal.

Wei Wu Xian menatap Jiang Cheng sengit "Jangan mengganggu ku A-Cheng, aku ingin membalaskan perbuatannya saja" sahut Wei Wu Xian.

"Dia menghukum ku berhari-hari bahkan tak membiarkan ku istirahat barang sejenak. Sekarang giliran ku menghukumnya" lanjutnya dengan seyuman liciknya.

"Terserah, aku sudah memperingatkan mu" ucap Jiang Cheng, lalu beranjak meninggalkan kelas. Karena pelajaran mereka telah usai beberapa menit yang lalu.

Wei Wu Xian dan Nie Huaisang mengikuti Jiang Cheng di belakang.

***

Beberapa hari kemudian...

Lan Wangji melangkah masuk ke ruangannya setelah ia memimpin rapat dengan petinggi perusahaan lainnya.

Ia mendudukkan dirinya di kursi kebesarannya, pikirannya melayang jauh pada sosok sang istri.

Sudah tiga hari dia di negara orang, selama itu juga Wei Wu Xian tidak pernah menghubunginya sekedar bertanya 'sedang apa?, sudah makan atau belum?'.

Wangji menghela nafas pasrah, lalu mengambil ponselnya hendak menghubungi sang istri.

Seketika wajahnya berubah cerah walaupun terlihat datar dan dingin. Ternyata Wei Ying-nya mengiriminya pesan terlebih dahulu.

Ia membuka pesan tersebut dan mengernyit dalam saat melihat sebuah pesan video.

Ia meng-klik video tersebut, seketika tubuhnya menegang, di balik celananya juniornya menegang sempurna saat mendengar suara desahan sang istri yang memanggil namanya.

"Aahh... Lan Zhanhh... Ahh... Fuck me.. Aahh..."

"Yeahh... Aahh... Ahh... Lan zhan... Ahh... Mhh... Ahh..."

"Sshh... Ahh... Lan... Zhan... Ahh..."

"Fuckk.. Shh.. Ahh.... Lan... Ahh... Zhan... Ahh..."

Di dalam video itu terlihat jelas istrinya sedang bermasturbasi sendiri, satu jarinya ia masukkan ke dalam hole nya.

Satunya lagi ia gunakan memilin putingnya dengan mulut yang terus mengeluarkan erangan laknat sambil menyebut nama sang suami.

Video itu berakhir setelah sang istri mencapai klimaksnya.

Lan Wangji menggeram prustasi kelinci manisnya benar benar nakal.

Sudah beberapa hari ini ia berusaha menahan hasratnya. Namun istrinya ini malah menyiksa dirinya dengan mengirim video dirinya bermain solo.

"Aghh... Kau benar benar nakal bunny" geram Lan Wangji, menatap juniornya prustasi yang sudah terasa sesak minta di bebaskan.

______

T
B
C

Kelinci nakal Tuan Muda Lan •||• WangXian✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang