3 | Different Rooms

44 8 1
                                    

The Bride & Spicy Wedding

Jangan lupa like dan komentarnya untuk cerita ini :) 

*****

Burung kecil dengan paduan warna putih dan cokelat bercicit dengan ramai, menyambut pagi hari dengan riang. Angin yang membelai dari celah lubang di rumah terasa dingin. Seorang gadis yang masih bergelung di bawah selimut perlahan membuka kedua matanya. Ia tersenyum sambil menenggelamkan wajahnya pada bantal. Ia merasa senang telah puas tertidur.

Annabelle menyingkap selimutnya dan bangkit duduk. Cahaya matahari perlahan sudah masuk ke dalam celah ventilasi kamar. Ia menyingkirkan rambut panjangnya dari wajahnya sambil mengedarkan pandangan ke seluruh sisi kamar yang ia tempati. Senyum yang sejak tadi mengembang perlahan menghilang digantikan dengan bibirnya yang menganga.

"Apa yang sudah kamu lakukan, Annabelle?" Annabelle menutup mulutnya dengan tangan. Mata hijaunya membulat besar. Ia langsung melempar selimut dan bergegas bangkit dari tempat tidur. Kondisi kamar yang seperti kapal pecah, tidak ia sangka sudah berbuat kesalahan besar di hari pertamanya menjadi seorang istri dari CEO Optimum Group.

Annabelle membuka pintu dengan sangat pelan dan tidak ingin ada suara.

"Dasar bodoh," rutuknya sambil memukul pelipisnya pelan. Ia mengendap-endap keluar dari kamarnya untuk mengecek keadaan sekitar.

Rumah istana itu terlihat sangat sepi tanpa ada tanda-tanda manusia selain dirinya seorang. Rumah itu hanya ramai dengan bunyi cuitan burung yang memenuhi atap rumah dan berada di sekitar pepohonan. Kedua kakinya menuruni anak tangga dengan bertelanjang kaki tanpa menggunakan sandal.

Setibanya di lantai satu, Annabelle langsung mendekati area dapur. Dapurnya masih sangat bersih dan tidak terlihat ada makanan di atas meja. Annabelle memiringkan kepalanya sambil berpikir karena merasa bingung dan terlihat ada yang mengganjal.

"Kenapa kamu memiringkan kepalamu?"

Annabelle sontak memutar kepala dan tubuhnya. Ia kembali membuka mulutnya karena terkejut melihat Nathan yang kini berdiri di hadapannya. Pria itu sudah rapi dengan mengenakan setelan jas berwarna hitam salur. Kedua tangannya masuk ke dalam saku. Rambutnya disisir rapi ke kedua sisi menggunakan pomade. Wajah pria itu masih sama seperti kemarin, terlihat tampan dan sempurna.

Annabelle hanya terbengong dan tidak menjawab pertanyaan Nathan. Nathan jadi memperhatikan Annabelle dari ujung rambut hingga ujung kaki. Rambutnya yang tampak berantakan, pakaiannya yang terlihat hmm ... bagaimana Nathan mengatakannya? Gadis itu mengenakan kaos bergambar hello kitty dengan celana panjang kebesaran dengan motif bunga. Dan sepasang kakinya yang tanpa alas kaki.

Annabelle langsung menyatukan kedua kakinya begitu melihat pandangan terakhir mata Nathan. Ia juga langsung menutupi setengah wajahnya. Annabelle baru sadar jika ia bahkan belum mencuci wajah dan menyikat giginya.

"Apa yang kamu lihat?" Annabelle memberanikan diri bertanya, walau ia sendiri sudah tahu jika reputasinya sudah hancur sejak hari pertama.

"Apa kamu lapar?"

Annabelle menatap Nathan heran. Ia menurunkan tangannya, membiarkan wajahnya terlihat apa adanya di mata Nathan.

Annabelle menatap Nathan lekat. Ia bahkan mendekatkan dirinya dengan pria itu. Kedua tangan Annabelle naik dan berkacak pinggang. Wajahnya yang semula tanpa ekspresi mendadak tertawa.

Nathan mengerutkan keningnya melihat ekspresi wajah Annabelle padanya. "Apa ada yang lucu?"

"Ada, kamu," jawab Annabelle seraya berhenti tertawa. "Aku pasti tidak boleh bertanya kenapa kamu meninggalkanku kemarin, bukan?"

The Bride & Spicy WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang