✈︎: 𝟑 | Game | ⚠️

3.3K 134 11
                                    

💥💌💥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💥💌💥

Malam ini dua sahabat itu asik bermain video game di televisi Jeongwoo yang berada di dalam kamar ada beberapa cemilan juga diatas meja untuk menemani kebosanan mereka, Haruto yang sedang di sebelah Jeongwoo selalu curi-curi pandang padahal mereka sedang fokus bermain game bersama.

sampai tiba-tiba Haruto kalah dari game balap mobil di dalam video game itu dari Jeongwoo membuat ia merotasikan kedua bola matanya saat melihat tingkah Jeongwoo yang menyebalkan karena menang darinya.

"Cemen lo, gitu doang kalah." ledek Jeongwoo sembari menaruh stik gamenya di atas meja lalu mengambil sebungkus cemilan ringan dan memakannya.

"Lo curang ya anjing! gue mainnya santai sedangkan lo ngebut-ngebutan! ga asik lo." Haruto menaruh stik gamenya kesal di atas meja lalu berdiri ingin pulang saja, Jeongwoo selalu tidak mau mengalah kalau sedang bermain game membuatnya emosi bermain bersama pria tan itu.

"Dih baperan." ucap Jeongwoo menatap layar televisi yang sudah ia ganti ke saluran biasa tanpa memperdulikan si manis yang menghentikan langkahnya saat mendengar ucapan Jeongwoo yang membuatnya semakin kesal.

Haruto berbalik badan lalu menatap Jeongwoo yang sedang asik menonton film sembari memakan cemilannya di sofa, dengan kesal ia berjalan kearah Jeongwoo lalu berdiri dihadapan pria tan itu lalu menjambak rambut halus Jeongwoo sangat erat sampai si tampan meringis sakit.

"Mati lo anying, mati!" Haruto terus menjambak rambut Jeongwoo sembari di goyangkan kesana-kemari agar pria menjengkelkan itu benaran mati.

Jeongwoo melempar bungkus cemilan itu ke arah meja asal, lalu merai tangan mungil Haruto agar jambakannya terlepas demi apapun rambutnya seperti ingin lepas dari kulit kepala karena jambakan Haruto yang tidak main-main.

"Ru, udah sakit kepala gue." Jeongwoo mencengkram kedua tangan Haruto sembari mendongak menatap si manis yang ikut menatapnya dengan diam.

jambakan pada rambut Jeongwoo sudah terlepas tetapi kedua pergelangan tangannya masih di genggam dengan tangan kekar Jeongwoo, membuat Haruto mengepalkan kedua tangannya erat yang masih saling tatap-menatap dengan sang sahabat.

"Jeo, aku-" sebelum perkataannya selesai Jeongwoo lebih dulu menarik tangan Haruto membuat si manis duduk diatas pangkuannya, ia lingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping si manis lalu membenamkan wajahnya di perpotongan leher putih bersih itu menghirup aroma khas dari temannya yang ada di pangkuannya dengan diam.

"Ru boleh, ga?" tanya Jeongwoo saat sudah menatap kedua mata bulat Haruto yang menatapnya takut.

ia menggangguk pelan membuat Jeongwoo dengan cepat menempelkan bibir keduanya, Haruto memegang kedua bahu lebar Jeongwoo erat saat bibir itu menyatu lumatan Jeongwoo sangat lembut dan tidak ada unsur nafsu tak seperti sang kekasih yang selalu menciumnya penuh nafsu dan menuntut, ciuman Jeongwoo penuh dengan kelembutan membuatnya hanyut dalam dunianya sendiri ia meremas rambut belakang Jeongwoo kala lidah keduanya saling membelit satu sama lain, sepertinya ia akan kecanduan bibir Jeongwoo bukan lagi alkohol yang selalu menenangkannya.

𝐅𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐬 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐁𝐞𝐧𝐞𝐟𝐢𝐭𝐬 ║ JeongHaru [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang