✈︎: 𝟒 | Ruang guru

1.9K 126 17
                                    

💥💌💥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💥💌💥

Saat Jeongwoo sampai di depan pintu gudang belakang gedung sekolah ia langsung membuka pintu itu cukup kencang sampai tiga siswa yang berada di dalam sana menoleh kearahnya karena terkejut dengan suara gebrakan pintu yang cukup kencang.

"Anjing lo!" Jeongwoo menarik Doyoung yang sedang menangis dihimpit seorang siswa di tembok, keadaan sang kekasih sangat memperihatinkan tiga kancing seragam sekolah yang terlepas dan rambut yang sudah tak tertata rapih.

"Jeo.." panggilnya sembari bergetar dibelakang Jeongwoo yang sedang memegang pergelangan tangannya erat.

"Sang pahlawan tercinta datang menyelamatkan tuan putri ternyata, hahaha." seorang siswa mendekat kearah Jeongwoo lalu berdiri di hadapannya, ia genggam kerah baju Jeongwoo menatap penuh dendam.

bukannya takut Jeongwoo malah tertawa hambar sembari ikut menatap mata itu remeh.
"Erick Erick lo kira gue bakalan takut sama tatapan lo yang malah bikin gue jijik?" ia lepas pergelangan tangan sang kekasih lalu menendang perut pria di hadapannya.

karena nyeri yang ia rasakan Erick sampai melepas cengkeramannya pada kerah seragam sekolah Jeongwoo ia beralih memegang perutnya yang sangat nyeri karena tendangan Jeongwoo yang cukup kencang.

"Bangsat..." gumamnya penuh amarah, dengan cepat ia balik meninju rahang tegas Jeongwoo membuat Jeongwoo tak sempat menghindar karena pergerakan Erick yang cukup cepat, darah segar keluar begitu saja dari sudut bibir tipis itu.

ia usap darah di bibirnya lalu tiba-tiba tersenyum menatap Erick yang melihatnya seperti orang aneh, seharusnya Jeongwoo meringis sakit seperti dirinya tetapi apa yang ia dapatkan malah seringai yang menatapnya songgong.

"Gue sebenernya mau bales tinjuan lo, tapi gue masih sadar ini di sekolah, jadi lo aman Rik." ucapnya dengan nada rendah menatap sengit kearah Erick.

saat Jeongwoo berbalik badan lalu menggenggam pergelangan tangan sang kekasih untuk pergi dari gudang itu Erick tiba-tiba menarik pundaknya kebelakang membuat Jeongwoo terhuyung kesamping lalu dengan cepat ia memberi bogeman mentah ke rahang tegas Jeongwoo kembali sampai Jeongwoo dengan cepat melepas genggaman tangannya pada tangan Doyoung.

"Gue udah berbaik hati tadi, tapi kayanya lo emang mau cari gara-gara sama gue, ya?" tanya Jeongwoo sudah habis kesabaran.

"Hisk-Jeo udah, ayo pergi aja.. hisk..." Doyoung bergetar di dekat pintu menahan takut dan bayang-bayang kejadian beberapa menit lalu kepada dirinya.

"Pacar lo nyuruh lo pergi tuh, mending turutin aja daripada anaknya makin nangis." remeh Erick sembari melipat kedua tangannya di depan dada menatap Jeongwoo songgong seperti yang Jeongwoo lakukan padanya tadi.

"Anjing lo Rik!" baru Jeongwoo ingin mendekat ke Erick ingin balik meninju wajah songgong itu tiba-tiba tangannya di cegah oleh kedua teman Erick di sisi kanan dan kiri Jeongwoo.
"bangsat, satu lawan tiga? banci lo?" ucapnya meremehkan.

𝐅𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐬 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐁𝐞𝐧𝐞𝐟𝐢𝐭𝐬 ║ JeongHaru [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang