✈︎: 𝟏𝟎 | Dipecat

991 91 12
                                    

💥💌💥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💥💌💥

Hari demi hari tahun demi tahun telah berlalu kini Haruto Watanabe menjadi pemuda yang manis dan tangguh, hari-harinya dipenuhi keceriaan karena teman-teman yang ia sayangi ada di sisinya.

tepat saat ini ia sudah menginjak usia dua puluh tiga tahun dan dia juga sudah menyewa kos dekat dengan kantor kerjanya, sebenarnya ia adalah penerus perusahaan sang Daddy tetapi ia memilih mandiri dengan kerja kerasnya sendiri kedua orangtuanya tadinya tidak setuju tetapi saat melihat keyakinan sang putra tersayang mau tak mau mereka mengizinkan asalkan sang anak tetap memberi kabar dan pulang saat ada kesempatan.

Haruto berdiri di hadapan bos kantornya di ruang pribadi bosnya, ia sudah berdoa agar tidak dapat masalah karena kesalahannya beberapa menit lalu tak sengaja menabrak klien perusahaan membuat pria paruh baya itu terjatuh karena Haruto menabraknya sembari berlari, ia takut telat masuk kantor tetapi malah mendapatkan kesialan pagi-pagi sekali.

"Ada yang ingin anda sampaikan lagi? untuk terakhir kali." tanya pria yang duduk di kursi singelnya.

"Anu, om-eh bos Yoonbin saya beneran ga sengaja, sumpah deh! maksud saya.. saya saat itu sedang terburu-buru karena terlambat bus yang saya tumpangi harus berhenti di jalan karena ada kendala mesin, jadi saya-"

"Permisi.." seseorang wanita di ambang pintu mengetuk pintu membuat keduanya menoleh ke sumber suara.

"Ya silahkan masuk. dan kamu pergilah, uang pesangon mu akan saya transfer nanti." mendengar itu Haruto menghela nafas panjang.

sial sekali hari ini, pasti akan ada kesialan lainnya yang akan datang entah pagi ini siang atau malam pasti akan ada sial susulan.

rasanya ia ingin mengumpati bos menyebalkannya itu, dengan jalan lesu ia berjalan kearah luar ingin membereskan barang-barangnya dan pergi dari kantor yang sudah ia tempati hampir empat bulan lamanya tetapi berakhir hari ini.

"Jangan nangis Ru! lo bisa nyari kerja yang lain lagi!"

ia di luar ruang pribadi bosnya sedang mencoba memasukkan air matanya yang akan menetes sembari mendongak, menyemangati diri sendiri agar tidak sedih ia benci menangis semenjak kehilangan seseorang yang ia cintai.

Haruto menghela nafas beberapa kali menetralkan suasana hatinya lalu berjalan kembali untuk menuju lift dan mengambil barang-barang di meja kantor pribadinya.

ia sesekali melirik kearah jam tangan menunggu lift itu terbuka, saat pintu lift terbuka ia dengan cepat masuk kedalam tidak ada siapapun di dalam lift setelah sampai di lantai sepuluh ia ingin keluar lift tetapi ia hanya diam saat melihat seseorang yang mirip dengan orang yang pernah ada di dalam hidupnya.

jantungnya berdetak tak karuan mengingat banyak kenangan dari wajah familiar di depannya.

"Ruto?" panggil pria itu dengan suara rendahnya di hadapan Haruto yang masih di dalam lift membuat air mata Haruto tiba-tiba jatuh entah karena apa.

𝐅𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐬 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐁𝐞𝐧𝐞𝐟𝐢𝐭𝐬 ║ JeongHaru [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang