.
.
.
.
.
"Chan, mau gunting dong."
"Lemnya mana?"
"Eh, abis.."
"Yang bener aja?"
Di balkon kost Sungchan sekarang lagi ada Minjeong dan Chenle yang lagi asik main mobile legend. Niatnya Sungchan sama Minjeong mau ngelarin tugas desain mereka, tapi berhubung Chenle gabut pengen di kost Sungchan, akhirnya Chenle cuma ikut nimbrung aja sambil ngeramein suasana. Sedangkan Sungchan sama Minjeong hectic sama prakaryanya masing-masing.
"Cuy, tolong beliin lem dong." titah Sungchan, Chenle cuma manyunin bibirnya sambil off-in gamenya. Maklum, mager dia.
"Mau sekalian beli cemilan ga? lagi butuh kudapan nih." Chenle juga sekalian nyaranin karena perutnya agak lapar.
"Oh, beli aja di depan. Gorengan sama thai tea atau es teh. Nih pake uangku dulu aja." Minjeong langsung ngasih duit 100knya ke Chenle.
"Lagi kaya ya lu?" tanya Chenle dan diketawain Sungchan.
"Gapapa deh ku traktir kalian hari ini. Aku baik, kan."
"Idih.." Chenle langsung berdiri dari sofa teras dan langsung jalan keluar kost Sungchan.
Kini di balkon sisa dua orang, Sungchan sama Minjeong. Canggung lagi karena fokus sama karyanya masing-masing. Minjeong yang daritadi ngerasa capek ga kelar-kelar desainnya langsung berhenti gitu aja.
"Kenapa?" tanya Sungchan lihat Minjeong tiba-tiba berhenti.
"Capek, nunggu gorengan ah." Sungchan kembali sibuk sama tugasnya dan Minjeong perhatiin Sungchan diam-diam. Ganteng sih, tapi sayang seleranya bukan gue, keluh Minjeong dalam hati.
"Chan, gue penasaran." tanya Minjeong tiba-tiba.
"Apa?"
"Selera lo yang kaya gimana sih?" Sungchan nengok Minjeong dengan wajah aneh. Kaget karena ditanya begitu.
"Yang sering senyum, trus kalau senyum selalu manis." jawab Sungchan dengan tenang. Minjeong makin kepo siapa oknum yang Sungchan sukain.
"Emang gue ga manis?" pamer Minjeong dengan senyum andalannya ke hadapan Sungchan. Sungchan ketawa, udah ga ngerti lagi sama temennya satu itu.
"Manis." jawaban Sungchan bikin Minjeong makin pengen godain.
"Trus, kenapa ga gue aja yang jadi selera lu?"
"Lo manis kalau di mata orang yang tepat." Sungchan masih sibuk otak atik tugasnya sambil terus jawabin semua pertanyaan Minjeong yang kedengerannya ngalor ngidul/?
"Tapi lo orang yang tepat di mata gue, Chan." tangan Sungchan tiba-tiba terhenti. Dia kaget sama apa yang diomongin Minjeong barusan. Sungchan langsung nengok ke Minjeong yang lagi duduk sila ngehadap Sungchan dengan wajah serius. Kelihatan banget pipinya lagi merah.
"Jeong?"
"Gue suka sama lo, Chan." Sungchan masih kaget sama pengakuan Minjeong. Degup jantungnya makin cepat, tapi pikirannya masih bingung. Perasaannya pun samar-samar lupa, tapi ga bohong juga kalau perutnya lagi digelitikin kupu-kupu.
"Haha, dah ah. Gue ke belakang dulu." Minjeong malu, dia langsung bangun dan pergi dari hadapan Sungchan. Tapi langkah Minjeong terhenti saat Sungchan dengan sengaja nyangkutin jarinya di saku outernya Minjeong.
"Sini dulu." suruh Sungchan biar Minjeong duduk depan dia. Minjeong langsung turun buat duduk di hadapan Sungchan. Tangan yang barusan Sungchan sangkutin ke saku Minjeong tiba-tiba naik nangkupin pipi Minjeong yang sekarang makin merah. Minjeong langsung nangkap tangan besar yang ada di pipinya itu sambil dielus sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories (Eunseok x Wonbin)
FanfictionBukan hanya tentang Eunseok yang suka dan ngejar Wonbin, bukan juga tentang Sungchan yang ditolak asdos kesayangannya, Ini tentang anak-anak jurusan DKV yang tengah berjuang mempertahankan hidupnya, kesuksesannya, dan juga perasaannya pada satu sama...