17. Kabar Buruk

269 31 7
                                    

.

.

.

.

.

"Sebentar ya kak, saya buatin dulu."

"Totalnya 48 ribu, ya."

Wonbin mulai sibuk, kedai cheesetea hari ini sedang ramai pelanggan. Shotaro yang sedari tadi berjaga sendiri akhirnya bisa bernapas lega karena Wonbin baru saja menyelamatkannya. Dan kini mereka berdua sibuk melayani hingga pelanggan yang berbaris di depan meja kasir habis.

"Wah, gila hari ini rame banget ya."

"Di luar emang lagi panas sih, kak. Makanya pada datang kesini."

Shotaro dan Wonbin duduk sila di bawah kolong meja kasir karena mereka berdua butuh istirahat sambil minum air putih. Bahkan Wonbin sambil tiduran, untung meja kasirnya tertutup.

Kriiingg..

Bel di pintu berbunyi, ada pelanggan datang. Shotaro yang masih berjongkok langsung berdiri untuk menyambut pelanggannya. Sedangkan Wonbin masih asik dengan ponselnya. Dia baru saja mendapati pesan dari seseorang.

Kak Eunseok
Lagi di kedai?

Tanpa sadar bibirnya melengkungkan senyuman sembari membalas pesan dari sang kakak tingkat sampai akhirnya Shotaro meminta Wonbin untuk membantu melayani para pelanggan.

Hari semakin sore, pelanggan yang berdatangan pun semakin berkurang dan beberapa ada yang masih stay di kedai untuk menumpang nugas. Membuat keduanya memasang wajah lesu dan lelah. Namun setidaknya, penjualan mereka hari ini laku keras. Shotaro agaknya senang dengan penghasilan hari ini.

"Hari ini bagus banget penjualannya."

"Kita harus berterima kasih sama cuaca panas." Shotaro tertawa kecil, tapi memang benar kalau cuaca panas membuat kedainya semakin laku keras.

"Masih mau buka, kak?"

"Hmm, tunggu sedikit lagi ya?" Wonbin hanya menurut dan mengangguk. Bagaimanapun Wonbin juga ingin dapat gaji besar.

Kriiingg..

Bel lagi-lagi berbunyi, dan kali ini giliran Wonbin yang menyambut. Wajah yang tadinya sudah lemah itu akhirnya kembali cerah saat yang ia lihat adalah...

"Hai." Wonbin sedikit salting, dihadapannya adalah Eunseok.

"Eh, Seok. Mau beli?" Shotaro tiba-tiba berdiri disamping Wonbin sambil sesekali menyikut jahil. Yang disikuti cuma bisa pasang tampang bingung.

"Mau take away ya, kak." Pinta Eunseok sambil melirik dengan tatapan menggoda ke Wonbin. Yang ditatap hanya senyum-senyum malu.

"Gimana hari ini?" Eunseok tiba-tiba bertanya dengan nada lembut. Wonbin tahu betul kalau kakak tingkatnya ini ingin bicara berdua dengannya.

"Capek sih, tapi aku nikmatin." "Karena penjualannya bagus, aku jadi semangat lagi." Eunseok hanya tersenyum mendengarnya. Inilah yang ingin dia dengar dari Wonbin kalau dirinya sedang menikmati hari yang baik.

"-Ya lagian ngapain juga kak Minjeong lama-lama di kost kak Sungchan sampe malem?"

"Masa nginep?? kan mereka ga nikah?"

"Kalau sampe ngelakuin sesuatu parah banget sih."

"Waktu itu kan lagi hujan juga, jadi enak buat kelonan."

Eunseok dan Wonbin terdistraksi ketika mereka berdua tengah berbincang. Apa yang Eunseok dengar barusan, ternyata membuat Shotaro diam dan mematung. Untungnya Shotaro hanya sedang meladangi pesanan Eunseok. Tapi gerakan tangan Shotaro pun ikut terhenti ketika perbincangan beberapa orang di seberang meja sana menyebut nama yang Shotaro ingin ia tinggali. Wonbin yang sadar akan hal itu langsung mengambil semua yang ada di tangan Shotaro dan melanjutkan pesanan yang dipesan Eunseok.

Memories (Eunseok x Wonbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang