Hii-!! Call me Lala-!!
Apa kabar kalian semua para pembaca?
Udah siap buat baca kelanjutan cerita GAVIANO? Udah penasaran? Langsung baca aja ya-!!
Usahain komen disetiap paragraf yaw! Buat next part harus antusias dong!!
"Dewasa dibumi yang sudah tua."—Kenzo.
Happy reading temen-temen-!! Enjoy ya,bacanya-!!
-24: Rasa Bersalah Gavi
.
.
Alna berlari sekencang mungkin, gadis itu menerobos masuk kedalam kelasnya. Merapikan semua barang bawaannya lalu memasukkannya kedalam tas, tanpa memperdulikan teman-temannya yang bertanya kepada dirinya.Alna kembali berlari, tanpa menghiraukan teman-temannya yang memanggilnya. Gadis itu menerobos gerbang, tanpa sepengetahuan satpam karena sang satpam yang sedang asik berbincang dengan seorang guru.
Gadis itu menoleh ke kanan dan kiri, gadis itu menyetop taksi yang kebetulan lewat. Dengan cepat gadis itu masuk kemudian menyuruh sang supir agar menjalankan mobilnya.
Tujuan gadis itu hanya satu yaitu pergi ke apartemen miliknya. Sebenarnya gadis itu mempunyai apartemen, tetapi kedua orangtuanya tidak mengizinkan Alna untuk tinggal disana, maka dari itu ia harus tinggal di rumah keluarga Bagaskara.
Kedua orangtuanya terlalu khawatir jika dirinya berada di apartemen sendirian, maka dari itu mereka tidak mengizinkan Alna. Tetapi, kini Alna tidak menghiraukan itu, yang ada dalam pikirannya kini hanya bagaimana cara dirinya agar tidak bertemu lagi dengan Gavi.
Sial, bagaimana bisa cowok itu melakukan ini padanya. Jujur saja rasa sesak ketika mendengar semua penuturan Gavi ketika bersama Lingga itu masih terngiang-ngiang dipikirannya.
Dia tidak menyangka jika Gavi bisa sejahat itu kepadanya, dia juga tidak menyangka jika dirinya sangat mudah dibodohi oleh cowok itu. Semua perkataan Gavi pada malam itu seolah-olah sangat serius, tanpa ada kebohongan didalamnya. Tetapi, hari ini semuanya terungkap hanya melalui sebuah rekaman suara yang diberikan oleh Algaza.
Flashback on
Bermula ketika Alna yang diajak Algaza menuju kantin. Gadis itu tidak bisa menolak, ia hanya pasrah dan mengikuti saja.
Hingga mereka sampai dikantin, dan terdapat teman-teman band Algaza disana yang sedang asik bercanda.
"Ehh Alna?" Scala terkejut melihat kedatangan ketuanya yang bersama seorang gadis.
"Sini-sini duduk bareng mas!" goda Virzha dengan menaik-turunkan alisnya.
"Kayak om-om pedofil lo, Zha!" celetuk Scala tertawa terbahak-bahak.
"Sialan lo!"
Algaza menyuruh Alna untuk duduk, kemudian Algaza ikut duduk disamping gadis itu. Ia menyuruh Virzha untuk memesan makanan untuk Alna dan dirinya.
"Lo udah kasih tau?" tanya Alkhan tiba-tiba membuat mereka yang berada disana bingung.
Algaza menggeleng. "Belum."
"Kasih tau cepet! Sebelum dia bertindak!"
Mendengar kata-kata yang terlontar dari bibir Alkhan membuat Scala yang dari tadi menyimak tambah kepo, langsung saja cowok itu menanyakan maksud dari Alkhan itu apa.
"Maksud lo apa?" tanya Scala bingung.
"Nanti juga lo tau." jawab Alkhan cuek.
Scala mengumpat kesal mendengarnya. "Babhi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVIANO [hiatus]
RomanceTidak terlintas dibenak Gavi,jika ia akan tinggal satu rumah bersama seorang gadis. Banyak cara yang Gavi lakukan agar gadis itu pergi dari rumahnya.Hampir setiap hari ia membuat gadis itu tidak nyaman dirumahnya. Tapi sayangnya semua hal yang Gavi...