Banyak yang nagih² up!
Yaudah Lala up dehh!!
Gimana part kemarin? Seru kan?😭 Ada awlsksjdhk yg bikin merinding bacanya😭
50 komen bisa nggak?
Happy Reading!!
Selama melakukan Ujian ada saja yang menggangu Alna. Gavi yang terus-menerus menggodanya dan meminta maaf kepadanya tetapi Alna tidak memperdulikan itu.
Biarkan saja, Alna ingin membalas semua perlakuan Gavi, biarkan cowok itu merasakan penolakan darinya setiap hari. Alna terlanjur kecewa dengan perlakuan Gavi terhadap dirinya, mengingat itu membuat hati Alna merasa sakit dadanya terasa sesak.
Selama disekolah, setiap menit, kala istirahat, disaat mata pelajaran ujian berganti, dan juga saat sedang menunggu pengawas yang belum datang. Ketika ada waktu untuk menggoda, Gavi tidak tinggal diam cowok itu tetap kekeuh ingin meminta maaf dengan Alna, semua unek-unek cowok itu sudah Alna dengar, walaupun Alna tidak membalasnya tetapi Gavi tetap berjuang.
Hari Rabu.
"Ala maafin gue!" rengek Gavi seperti anak kecil ketika sudah berada di ruang ujian.
"Lo kira gue nggak sakit karena perlakuan lo?" tanya Alna menusuk.
"Maaf La gue nyesel! Gue bakalan nebus kesalahan gue, lo mau apa? Gue bakalan turutin!" bujuk Gavi cowok itu memberikan Alna lembar jawaban beserta soal ujian.
"Gue mau lo jauh-jauh dari gue!" sahut Alna penuh penekanan.
"Tapi lo kan istri gue La, kalo gue jauh-jauh dari lo nanti siapa yang tanggung jawab?" tanya Gavi berbisik.
"Kak Al!" celetuk Alna kesal.
"Lo bilang dia sekali lagi gue bunuh tuh anak!" ancam Gavi mengepalkan tangannya kuat.
"Nggak peduli!"
Hari Kamis.
"Ala lo masih nggak mau maafin gue ya?" tanya Gavi dengan lesu lalu duduk disamping Alna.
"Diem lo anjing!" maki Alna dengan kesal.
Gavi terkejut mendengar itu, makin hari bahasa kasar Alna makin bertambah. Dirinya sadar, jika ia yang membuat Alna seperti ini.
"Bahasa lo makin hari makin kasar ya?" Gavi terkekeh hambar.
"Karena lo!" ketus Alna menyindir.
"Gila ngena banget La!" sahut Gavi memegang dadanya dramatis.
"Banyak bacot!" ketus Alna lagi dengan kasar.
Hari Jumat.
"La, Ala! Lo nggak kangen sama Singa?" tanya Gavi membuka topik pembicaraan.
Dirinya tidak menyerah setelah mendapat penolakan berkali-kali. Malah cowok itu semakin gencar menggoda Alna, membujuk Alna, dan membuntuti kemanapun Alna pergi.
"Nggak."
Perubahan Alna cukup pesat, Alna sering berkata kasar. Alna tidak seperti kemarin-kemarin, Alna menjadi pendiam bahkan bicara hanya seperlunya. Bahkan dengan teman-temannya juga seperti itu.
Kadang Gavi juga mendapat banyak sekali makian dari teman Alna, yang tak lain adalah Gista. Gadis yang suka ceplas-ceplos itu sering memaki Gavi, Gista merasa kesepian karena Alna tidak pernah bersamanya lagi.
Gista yang tau jika Gavi penyebabnya membuat gadis itu dendam dengan cowok itu. Setiap kali mereka berpapasan, Gista selalu memaki Gavi walaupun ada teman-teman Gavi yang berada disisi cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVIANO [hiatus]
RomanceTidak terlintas dibenak Gavi,jika ia akan tinggal satu rumah bersama seorang gadis. Banyak cara yang Gavi lakukan agar gadis itu pergi dari rumahnya.Hampir setiap hari ia membuat gadis itu tidak nyaman dirumahnya. Tapi sayangnya semua hal yang Gavi...